Sukoharjonews.com – Sebagai organisasi profesi, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) memiliki peran untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bidang farmasi. Organisasi ini berdiri sejak tahun 1946 di Yogyakarta. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan meningkatkan pelayanan farmasi.
Seperti yang dilakukan PAFI Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur (pafibojonegorokab.org), dimana selama ini telah mengedukasi pentingnya mengetahui informasi obat, cara meminum obat yang benar, dan lainnya. PAFI Bojonegoro menjelaskan latar belakang minum obat yang baik dan benar agar mengurangi atau menghilangkan suatu gejala penyakit, antara lain memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang obat, aturan minum obat, dan meningkatkan kepatuhan aturan minum obat.
Tak hanya itu, PAFI Bojonegoro juga mengingatkan agar selalu patuh terhadap aturan minum yang telah diberikan dokter. Seperti ketika masyarakat mendapatkan obat antibiotik yang harus dihabiskan karena ditakutkan nantinya akan mengalami resisten ketika antibiotik tidak dihabiskan.
Ketiha hal itu terjadi, saat pasien kembali sakit dan diberi obat antibiotik yang sama, bisa menimbulkan tubuh sudah kebal terhadap antibiotik yang diberikan.
PAFI Bojonegoro menjelaskaan macam – macam efek samping setelah minum obat, efek samping yang dirasakan tiap individu berbeda beda. Contoh sederhana efek obat paracetamol yang sering terjadi adalah gejala mengantuk. Ada juga yang mengalami bengkak setelah mengonsumsi paracetamol, kulit kemerahan, sakit perut.
Sebagai organisasi profesi, PAFI Bojonegoro juga menyampaikan pelayanan kefarmasian antara lain lancarnya pendistribusian obat – obatan adalah salah satu contoh fungsi tenaga kefarmasian yang harus dilakukan. (*)
Facebook Comments