Ingin Bangun Rumah? Cek Harga dan Kualitas Genteng di Sini

Aktivitas pencetakan genteng di Desa Grogol, Kecamatan Weru.

Sukoharjonews.com (Weru) – Desa Grogol, Kecamatan Weru, Jawa Tengah menjadi salah satu wilayah penghasil genteng berkualitas. Produk genteng di wilayah selatan Sukoharjo itu sudah cukup terkenal kualitasnya.


Kepala Desa Grogol, Kecamatan Weru Heri Putut mengatakan, hampir setiap rumah di Desa Grogol memproduksi genteng. Terutama warga dukuh Nambangan, Ngadirejo, Kersan dan Dukuh Sorobujan. Para perajin berani menjamin kualitas produk mereka tidak kalah dengan produk genteng di wilayah lain.

“Produksi genteng dari sini kebanyakan dikirim ke luar kota seperti Jogjakarta dan Jakarta. Pengalaman selama ini, begitu genteng selesai dibakar langsung ada pembeli,” kata Heri.

Genteng dari wlayah tersebut diklaim tidak mudah pecah dan tidak rembes diterpa hujan. Para perajin genteng mengaku memilih bahan baku terbaik untuk setiap produk mereka. Bahan baku berupa tanah liat di datangkan dari Bayat, Klaten, Jawa Tengah yang diyakini jauh lebih bagus dari daerah lain.

“Genteng dari sini teksturnya tidak begitu halus, tapi kualitasnya lebih baik dari pada produk daerah lain dan harganya juga bersaing,” kata Sri Hartono (43), perajin genteng asal Dukuh Sidorejo, Desa Grogol, Weru.

“Yang membuat genteng dari sini lebih awet itu kualitas bahan baku dan membakarnya menggunakan kayu,” imbuhnya.

Hartono mengaku, genteng produksinya tidak hanya digunakan oleh perorangan, tetapi sering dibeli kontraktor proyek di berbagai wilayah. Seperti di dari Pekalongan, Semarang, Wonogiri, Klaten, Gunungkidul dan daerah lainnya.

Usai dicetak, genteng dikeringkan dengan cara dijemur.

“Ada yang untuk rumahan ada juga yang untuk proyek. Sekarang proyek yang banyak ngambil dari saya dari Gunungkidul, Klaten dan Wonogiri,” tutur perajin yang baru empat tahun berkecimpung di industri genteng tersebut.

Hartono menjelaskan, ada tiga pilihan jenis genteng yang diproduksi di wilayah tersebut. Yakni genteng biasa, manthili dan manthili super. Tetapi kebanyakan perajin hanya memproduksi genteng biasa dan manthili. Perbedaanya, secara umum genteng jenis manthili lebih tebal dari genteng biasa dan model lekukan genteng manthili lebih besar.

“Untuk jenis manthili super baru dibuat ketika ada pesanan. Biasanya yang pesan orang-orang kaya karena harganya lebih mahal,” tambahnya.

Hartono mengungkapkan, genteng biasa dibanderol dengan harga Rp 1.100/biji dan genteng mantili Rp 1.200/biji. Sementara, genteng mantili super dibanderol seharga Rp 1.800/biji. “Harga genteng dari sini sudah ada standarisasi dari paguyuban. Tapi untuk pemasaran diserahkan masing-masing perajin,” terang pemilik label Darma Putra itu. (sofarudin)


Sofarudin:
Tinggalkan Komentar