Indikator Makro Kabupaten Sukoharjo Terus Mengarah Lebih Baik

Bupati Sukoharjo, Wardoyo memotong tumpeng peringatan Harlah Sukoharjo Ke-74 usai Rapat Paripurna Istimewa di DPRD.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kabupaten Sukoharjo berusia 74 tahun dalam situasi pandemi virus corona. Untuk itulah tema Hari Lahir kal ini adalah “Dengan Hari Lahir Ke-74 Kabupaten Sukoharjo Bersatu Melawan Corona”. Di usianya yang ke-74 ini indikator makro di Kabupaten Sukoharjo terus mengarah lebih baik. Sejumlah indikator makro tersebut antara lain angka indeks pembangunan manusia, angka kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, capaian pertumbuhan ekonomi, dan juga pendapatan per kapita.



Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya menyampaikan, angka lndeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sukoharjo menunjukkan tren naik atau terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2015, IPM Kabupaten Sukoharjo sebesar 74,53. Angka tersebut terus meningkat hingga tahun 2019 menjadi sebesar 76,84. Untuk angka kemiskman, mulai menunjukkan tren menurun mulai tahun 2015 hingga tahun 2019.

Pada tahun 2019, ujar Bupati, angka kemiskinan di Kabupaten Sukoharjo adalah 7,14%. Angka tersebut akan terus duupayakan untuk turun melalui berbagai program/kegiatan pengentasan kemiskinan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sukoharjo menunjukkan kenaikan dari tahun 2018. Pada Tahun 2018, TPT sebesar 2,78%. Pada tahun 2019, TPT Sukoharjo sebesar 3,40 %. Hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain adanya Putus Hubungan Kerja (PHK) serta investasi guna menyerap calon tenaga kerja di tahun 2019 belum sepenuhnya terealisasi.

Dilihat dari segi capaian Pertumbuhan Ekonomi, indikator ekonomi makro Sukoharjo menunjukkan kecenderungan naik mulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 di angka 5,92%. Terkait dengan pendapatan per kapita penduduk di Kabupaten Sukoharjo bahwa nilal Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Sukoharjo sejak tahun 2015 hingga 2019 senantiasa mengalami kenaikan. Pada Tahun 2015 PDRB per kapita tercatat sebesar 30,89 juta rupiah dan pada tahun 2019, secara rata-rata penduduk Sukoharjo mampu memproduksi nilai tambah sebesar 41,40 juta rupiah.

Gedung Sekretariat Daerah Terpadu Menara Wijaya, salah satu pembangunan yang dilakukan Bupati Wardoyo Wijaya.

Selama dua kali periode kepemimpinannya, lanjut Bupati, banyak program unggulan yang telah dilakukan dan masih berjalan hingga saat ini. Seperti pemberian santunan kematian pada warga miskin yang meninggal dunia sebesar Rp3 juta. Program tersebut berjalan sejak tahun 2011 dan hingga tahun 2019 lalu, total anggaran yang telah disalurkan mencapai Rp79,367 miliar.

Dibidang kesehatan, Pemkab Sukoharjo juga telah menggulirkan program kesehatan gratis warga miskin dan juga penyandang disabilitas dimana Pemkab memanggung biaya premi BPJS. Hingga tahun 2019, nilai anggaran yang dikeluarkan untuk mengkaver premi BPJS kesehatan warga miskin dan penyandang disabilitas mencapai Rp46,551 miliar.

Untuk bidang perdagangan, lanjut Bupati, dilaksanakan pembangunan infrastruktur ekonomi seperti pasar tradisional, pembangunan Gedung Pusat Potensi Promosi Kabupaten Sukoharjo (Eks Gedung Lowo) dengan anggaran sebesar Rp22 miliar. Khusus untuk pasar tradisional, hingga tahun 2019 sudah dilakukan pembangunan terhadap 14 pasar.

“Selain itu, banyak program pembangunan lain yang telah dilaksanakan, seperti Gedung Terpadu Sekretariat Daerah 10 lantai, Gedung DPRD, serta Masjid Agung Baitturrahmah,” ujar Bupati. (erlano putra)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *