Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Pro dan kontra terkait imuniasi Measles Rubella (MR) atau Campak dan Rubella sudah terjawab setelah keluar fatwa MUI yang membolehkan imunisasi dilakukan. Pemerintah pusat pun sudah memberikan informasi awal terkait pelaksanaan imunisasi MR tersebut. Untuk Sukoharjo sendiri pelaksanaan imunisasi tersebut masih menunggu kepastian waktunya dari pemerintah pusat. Yang jelas, Sukoharjo siap melaksanakannya.
“Sudah ada informasi awal dari pemerintah pusat untuk pelaksanaan imunisasi MR di semua daerah. Namun, hingga kini belum ada kepastian waktunya,” ujar Plt Kepala Dinas Kesekatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Selasa (4/9).
Dikatakan Yulian, DKK sendiri sudah melakukan persiapan sebelum pelaksanaan imunisasi MR dengan sosialisasi ke masyarakat. Langkah tersebut merupakan bentuk pendekatan petugas pada kelompok sasaran sebab masih ditemukan adanya penolakan. Penolakan tersebut diketahui dari hasil kerja petugas yang terjun melakukan sosialisasi ke masyarakat. Selain itu, penolakan juga ditemukan petugas pada saat pelaksanaan imunisasi MR tahun lalu.
Penolakan dari lapisan masyarakat mendapatkan imunisasi MR lebih didasari atas alasan faktor keagamaan. Berkaitan dengan hal tersebut DKK Sukoharjo menyampaikan materi berkaitan dengan bidang kesehatan. Sedangkan soal keagamaan dibantu dari tokoh agama dan ulama dengan memberikan sosialisasi.
“Saat ini sosialisasi dulu. Jadi, pada saat pelaksanaan nanti masyarakat sudah siap. Kalaupun ada yang menolak kami tetap sediakan imunisasi MR karena sudah disediakan pemerintah pusat,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo Darno mengatakan, pihaknya ikut melakukan sosialisasi karena pelaksanaan imunisasi MR sendiri biasanya dilakukan di sekolah-sekolah. Pada prinsipnya sekolah diminta untuk siap ketika petugas datang melakukan imunisasi. Darno mengaku pihaknya masih menunggu jadwal pelaksanaan imunisasi tersebut. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar