Ikan di Sungai Bengawan Solo Mati, Diduga Karena Air Limbah PT RUM

Air berbusa keluar dari pipa pembuangan limbah yang diduga dari PT RUM. Air limbah itu menyebabkan ikan di Sungai Bengawan Solo mati.

Sukoharjonews.com (Nguter) – Ikan yang ada di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di sekitar Jembatan Nguter lama tiba-tiba mati. Kondisi tersebut membuat kaget warga sekitar sehingga menjadi tontotan pada Rabu (26/9). Warga pun berinisiatif mengumpulkan ikan yang mati tersebut. Dari yang dikumpulkan warga, ikan yang mati sebagian besar merupakan ikan nila.


Jembatan Nguter lama sendiri selama ini masih difungsikan meski secara bergantian. Salah seorang warga bernama Bambang mengaku kematian ikan-ikan tersebut sudah terjadi sejak Selasa (25/9) malam. Bambang sendiri mengaku tidak tahu secara persis penyebab ikan tersebut mati. Namun, tak jauh dari lokasi tersebut ada instalasi pipa pembuang air limbah dimana air yang keluar dari pipa terlihat berbusa.

Warga lain Ito menduga instalasi pipa pembuang limbah tersebut berasal dari PT Rayon Utama Makmur (RUM). Ito mengaku dirinya sudah mengambil sampel air yang keluar dari pipa. Air tersebut dimasukkan ke dalam dua botol bekas air mineral ukuran satu liter. Ito mengaku saat mengambil sampel air tersebut ada bau seperti kopi dari dari dalam pipa.

Camat Nguter Sumarno bersama anggota Polsek Nguter terlihat melakukan pengecekan ke lokasi kematian ikan di bawah jembatan lama Nguter. Sumarno berharap keluhan warga ditanggapi pihak PT RUM. Disisi lain, PT RUM juga memenuhi ketentuan yang dibuat Bupati saat pemberian sanksi penghentian operasional beberapa bulan lalu.

Seperti diketahui, Surat Keputusan Bupati Sukoharjo Nomor: 660.1/207 Tahun 2018 mensyaratkan tiga hal yang harus dipenuhi PT RUM. Tiga hal itu adalah pemasangan mesin kendali bau gas, Wet Scrubber, kedua, pemasangan alat berbasis komputer yang memantau secara terus menerus atas keluaran gas di cerobong dan ketiga pipanisasi hasil olahan limbah cair sesuai baku mutu.

Disisi lain, Sekretaris PT RUM Nguter Bintoro Dibyoseputro saat dikonfirmasi mengaku pada Rabu (26/9) pagi sudah menerima laporan soal ikan mati. Namun, lokasi yang dilaporkan bukan di tempat langganan insiden sekitar jembatan. Bintoro mengklaim bahwa pipanisasi pembuangan air limbah sudah dilakukan untuk mengalirkan air hasil olahan limbah pabrik.

“Sebelum dilepas ke perairan terbuka, limbah sudah diolah sesuai ketentuan baku mutu. Siapa saja bisa mengecek kualitas air ini setiap saat,” ujarnya. (erlano putra)


Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar