Gudang Kembang Api di Polokarto Digerebek Polisi

Sebuah gudang penyimpanan kembang api di Dukuh Sidorejo RT 03/12, Desa Polokarto, Kecamatan Polokarto diperiksa polisi karena diduga menyimpan bahan peledak dan kembang api berpeledak, Sabtu (30/12).

Sukoharjonews.com (Polokarto) – Aparat Polres Sukoharjo melakukan penggerebekan sebuah gudang penyimpanan kembang api di Dukuh Sidorejo RT 03/12, Desa Polokarto, Kecamatan Polokarto, Sabtu (30/12). Penggerebekan dilakukan petugas terkait indikasi adanya bahan peledak dalam gudang tersebut. Selain bahan peledak, petugas juga mencari kembang api yang meledak atau petasan.



Dari informasi yang berhasil dihimpun, gudang kembang api tersebut milik seseorang bernama Robbi. Saat diperiksa petugas, tidak ditemukan adanya bahan peledak atau kembang api meledak. Petugas hanya mendapati ribuan kardus yang berisi kembang api. Saat pemeriksaam, petugas Polres juga didampingi petugas Polsek Polokarto.

Dalam pemeriksaan tersebut, tim gabungan Polres Sukoharjo bersama Polsek Polokarto mendapati 4.200-an kardus. Setiap kardus tersebut terdiri atas 144 paket yang berisikan 10 biji kembang api. Jika dihitung secara bijian, kembang api di gudang tersebut mencapai 6,048 juta biji kembang api berbagai jenis. Gudang kembang api itu sendiri berada di pinggir jalan alternatif lintas kabupaten.

Pantauan di lokasi, di dalam gudang tersebut kardus ditumpuk sesuai jenis kembang api. Sedangkan di dekat pintu masuk gudang terdapat bangunan kecil yang merupakan ruang administrasi penunggu gudang. Salah seorang pegawai gudang kembang api Merri Prantauwani dan Soni mengakui jika gudang tersebut untuk menyimpan kembang api. Merri juga mengaku jika gudang di Dukuh Sidorejo RT 03/12, Desa Polokarto, Kecamatan Polokarto, tersebut milik Robbi. Namun, saat didatangi petugas kepolisian, Robbi tidak berada di gudang tersebut.

“Saya hanya diminta datang ke gudang untuk membukakan pintu saja. Setelah itu petugas polisi datang melakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Merri juga mengaku tidak ada bahan peledak atau kembang api berpeledak di gudang tersebut. Menurutya, gudang tersebut untuk menyimpan stok kembang api dan air mancur. Sedangkan produksi kembang api itu sendiri ada di Suko, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar. Merri mengaku jika pabrik di Karanganyar memiliki izin untuk memproduksi kembang api.

Dirinya sendiri sudah sudah sekitar 15 tahun bekerja di pabrik tersebut. Kembang api yang disimpan di gudang tersebut merupakan sisa produksi saat Lebaran beberapa bulan lalu. “Kembang api yang ada hanya sisa Lebaran. Untuk tahun baru jarang memproduksi. Pemilik sempat mengobral dengan harga murah tetapi belum ada yang minat. Jadi, yang ada hanya kembang api bukan petasan,” ujarnya.

Terpisah, Kapolres Sukoharjo AKBP Iwan Saktiadi mengatakan, langkah-langkah yang dilakukan menjelang pergantian Tahun Baru di antaranya menyiapkan pengamanan baik statis maupun berjalan. Menurutnya, pengamanan secara “mobiling” melibatkan patroli gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, Dishub dan sebagainya. Tim patroli tersebut terus bergerak untuk mengantisipasi konvoi kendaraan di hari H pergantian Tahun Baru.

“Kami juga melakukan melakukan tindakan preventif dengan melakukan pengecekan ke penjual kembang api maupun gudang yang diduga menyimpan bahan peledak,” ungkap Kapolres.

Namun, ujarnya, dari hasil pengecekan tersebut, anggota tidak menemukan bahan peledak termasuk kembang api berpeledak. Gudang yang diduga berpotensi dan memproduksi petasan di Desa Polokarto, Kecamatan Polokarto tersebut tidak menyimpan bahan peledak atupun kembang api berpeledak sehingga tidak bermasalah. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *