Hingga September, 72 Kasus Kebakaran di Sukoharjo

Salah satu kasus kebakaran yang menimpa sebuah kios tambal ban di Telukan, Grogol, beberapa waktu lalu.

Sukoharjonews.com – Masyarakat Sukoharjo diminta untuk waspada kebakaran. Pasalnya, hingga bulan Sepgtember lalu, kasus kebakaran yang terjadi di Kabupaten Sukoharjo mencapai 72 kasus. Penyebab kebakaran sendiri sebagian besar karena korsleting arus listrik. Total kerugian sendiri mencapai Rp15 miliar.

“Meski sudah memasuki musim hujan, masyarakat harus tetap waspada. Jangan sampai menyesal setelah kejadian,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Sukoharjo Margono, Selasa (3/10).

Dikatakan Margono, kasus kebakaran terbanyak terjadi pada bulan September dengan 19 kejadian. Untuk kerugian sendiri, lanjutnya, pada bulan Januari sebesar Rp13,662 juta. Unruk Februari, ada satu kasus kebakaran dengan kerugian Rp30 juta. Sedangkan di bulan April ada lima kejadian dengan kerugian Rp60 juta.

Margono melanjutkan, pada Mei ada sembilan kejadian dengan nilai kerugian Rp522,5 juta. Sedangkan pada Juni ada tiga kejadian. Masuk bulan Juli ada 11 kejadian dengan nilai kerugian Rp637 juta, Agustus ada 17 Kejadian dengan nilai kerugian Rp15 juta, dan Sempember 19 kejadian kerugian mencapai Rp98 juta.

“Penyebab kebakaran rata–rata karena korsleting listrik, kelalaian pemilik rumah dan lainnya,” ujarnya.

Margono mengimbau pada masyarakat untuk berhati–hati ketika menyalakan kompor di rumah. Jangan sampai ditinggal ketika kompor menyala. Selain itu, stop kontak juga jangan diisi terlalu banyak untuk menekan kemungkinan terjadinya korsleting.

Diakui Margono, selain kebakaran, Damkar juga menangani kasus serangan tawon. Total selama tujuh bulan terakhir ini pihaknya sudah menangani sebanyak 30 kasus serangan tawon. Margono mengatakan, rata–rata setiap bulan terjadi 4–8 kejadian. Damkar sendiri diminta masyarakat untuk memusnahkan sarang tawon yang membayakan.

“Rata-rata ukuran sarang lebah yang dimusnakan seukuran kepala manusia bahkan lebih besar lagi. Sarang lebah tersebut berada di pohon, atap rumah, dan lain sebagainya,” katanya. (erlano putra)

Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar