Sukoharjonews.com – Studi internasional terbaru menunjukkan bahwa bermain bersama kucing dapat membantu mengurangi tingkat stres pada manusia. Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Washington, dikutip dari International Journal of Stress Management, Selasa (05/11/2024) menunjukkan interaksi dengan kucing mampu menurunkan kadar kortisol, hormon yang sering dikaitkan dengan stres.
Dalam penelitian ini, para peserta diminta bermain dengan kucing selama 10 hingga 15 menit sehari selama dua minggu berturut-turut. Hasilnya, terjadi penurunan yang signifikan pada level kortisol mereka. Selain itu, sebagian besar peserta melaporkan perasaan tenang dan bahagia setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan ini.
Menurut Dr. Jennifer Allen, seorang psikolog klinis dan peneliti utama dalam studi tersebut, ada berbagai alasan mengapa bermain dengan kucing dapat meredakan stres. Salah satunya adalah respons alami manusia terhadap suara purring atau dengkuran kucing, yang terbukti memiliki efek menenangkan. “Suara purring kucing berada pada frekuensi yang dapat merangsang sistem saraf parasimpatik manusia, yang bertanggung jawab untuk memicu respons relaksasi tubuh,” jelas Dr. Allen.
Penelitian ini juga menemukan bahwa bermain dengan kucing secara rutin dapat memperbaiki suasana hati seseorang dan mengurangi risiko gangguan kecemasan. Efek terapeutik ini lebih terasa pada mereka yang memiliki gaya hidup sibuk dan mengalami stres kronis. Dengan bermain bersama kucing, mereka merasa lebih rileks dan mengalami peningkatan kesehatan mental secara keseluruhan.
Dr. Allen juga menyebutkan bahwa efek bermain dengan kucing mirip dengan terapi hewan, yang sudah diakui dapat membantu pasien yang mengalami gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Interaksi dengan hewan peliharaan, khususnya kucing, menciptakan perasaan nyaman tanpa adanya tuntutan, sehingga seseorang bisa merasa diterima dan dicintai.
Penemuan ini memberi perspektif baru bagi para ahli kesehatan mental untuk memasukkan hewan peliharaan, seperti kucing, sebagai bagian dari terapi untuk mengatasi stres. “Kami berharap penelitian ini dapat membuka peluang bagi penggunaan terapi kucing dalam pengobatan berbagai gangguan mental yang terkait dengan stres,” pungkas Dr. Allen. (mg-02/nano)
Tinggalkan Komentar