Sukoharjonews.com – Biaya membangun rumah di Sukoharjo bakal membengkak. Sebab, harga pasir naik Rp 150.000 hingga Rp 200.000/truk. Sejumlah sopir truk pasir dari lereng Gunung Merapi di wilayah Klaten menginformasikan, tingginya harga pasir ini dikarenakan ada kenaikan tarif retribusi di yanh diberlakukan pemerintah.
“Tarif portal Galian C naik Rp 125.000. Belum lagi harga pasir dari sananya juga mint naik,” tutur Arif, sopir truk pasir yang biasa mangkal di Simpang Tiga Jlopo belum lama ini.
Dia mengatakan, harga menyesuaikan jarak tempuh pengiriman. Menurutnya untuk pengiriman di wilayah Sukoharjo Kota bisa mencapai Rp 1,5 juta/truk. Harga tersebut untuk truk bermuatan kurang lebih 6 meter kubik pasir.
“Sebelum naik kirim ke Sukoharjo Kota Rp 1.300.000 juta-Rp 1.350.000/truk. Saat ini sudah sampai kemarin sudah mencapai Rp 1.500.000/truk,” imbuh Arif.
Arif menambahkan, para sopir truk pasir mengeluhkan peraturan yang belum lama ini diberlakukan. Pemerintah mengeluarkan aturan truk hanya boleh memuat 4 meter kubik. Hanya saja, para sopir nekat membawa 6 meter kubik agar tidak merugi.
“Sekarang pengawasan lebih ketat. Peraturan dari sana hanya boleh membawa 4 meter kubik. Kalau hanya segitu harga dari sana juga sudah minta naik, kami mau jual berapa? Karena itu tetap mengangkut 6 meter kubik,” jelas Arif.
Sementara itu, pelaksana proyek di Sukoharjo juga membenarkan jika harga pasir mulai merangkak naik. “Harga pasir memang naik karena kebijakan regulasi tentang retribusi di Klaten naik. Kami menyayangkan kenaikan ini karena biaya kebutuhan belanja pasir juga ikut naik,” kata Dabid, pelaksana proyek Pembangunan Terminal Tawangsari. (Sofarudin)
Facebook Comments