Sukoharjonews.com – Harga Gabah Kering Panen (GKP) di wilayah Sukoharjo turun cukup signifikan. Ketua Paguyuban Petani Dam Colo Timur, Jigong Sarjanto, mengatakan hasil panen pada Musim Tanam (MT) kali ini cukup memuaskan. Menurutnya, harga gabah kering panen musim ini juga mencapai Rp 5.200/kilogram. Namun, setelah beberapa hari terakhir turun hujan, harga gabah turun hingga Rp 500/kilogram.
“Panen MT ini lumayan bagus, harga dan hasil produksi bagu. Tapi setelah ada hujan, harga anjlok menjadi Rp 4.700/kilogram,” tutur Jigong, Rabu (4/10).
Jigong mengatakan, petani tidak mengetahui penyebab turunnya harga gabah tersebut. “Petani tidak dapat memahami kenapa bisa anjlok. Mestinya Bulog turun tangan memberi penjelasan penyebabnya apa biar petani paham,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Gudang Bulog, Telukan di Kecamatan Grogol, Wisnu Sancoyo menjelaskan, harga Rp 4.700/kilogram masih bagus. Mengingat masih jauh dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Dia menjelaskan tidak ada aturan mengenai harga gabah kering panen.
Namun, berdasarkan hitungannya, jika harga gabah kering panen Rp 4.700/kilogram, ketika jadi beras bisa mencapai harga Rp 9.400/kilogram. Sementara harga dari pembelian Bulog berada diangka Rp 8.030/kilogram. “Intinya harga Rp 4.700/kilogram itu masih bagus dan jauh di atas HPP,” katanya.
Terkait penyebab turunnya harga gabah, Wisnu menjelaskan, harga gabah bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti panen raya dan curah hujan yang mempengaruhi kadar air pada gabah. “Penyebab turunnya harga gabah biasanya karena ada panen raya. Juga bisa karena tingginya kadar air. Dengan adanya hujan otomatis kadar air jadi tinggi,” terangnya. (Sofarudin)
Facebook Comments