Sukoharjonews.com – Santri yang hafal Alquran minimal 15 juz memiliki peluang lebih besar diterima menjadi anggota kepolisian. Menyusul ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, Bupati Karanganyar Juliyatmono dan Bupati Jepara Ahmad Marzuki, Kamis (14/9).
Kapolda Jwa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono mengatakan tiga daerah tersebut menjadi lokasi awal pencarian para calon anggota Polri berbakat. Beberapa lokasi yang menjadi sasaran mencari bakat-bakat tersebut antara lain pulau terluar Karimunjawa di Kabupaten Jepara dan Pondok Pesantren di Sukoharjo. Tempat-tempat tersebut dinilai masih minim informasi terkait seleksi dan penerimaan anggota Polri.
“Kita persiapkan orang-orang yang berpotensi dan punya bakat tetapi dia tidak tahu dalam seleksi harus apa, maka kita arahkan. Kita menjalin kerjasama dengan tiga bupati untuk melihat anak-anak di desa, seperti di Karimunjawa dan pesantren. Yang punya kemampuan lebih kita bina dan beri pelatihan,” kata Irjen Pol Condro Kirono.
Kapolda menambahkan, pencarian calon peserta pembinaan dan pelatihan itu akan dimulai bulan September ini. Kemudian bulan Oktober akan dilakukan proses seleksi dan pembinaan. Sedangkan pelatihan dimulai bulan November hingga Januari 2018. “Pada bulan Februari 2018 mendatang langsung dilakukan proses penilaian dan evaluasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Sukoharjo, H Wardoyo Wijaya, SH., MH mengatakan, Polda Jawa Tengah menjalin kerjasama dengan tiga daerah untuk mencari bibit unggul calon anggota kepolisian Tahun 2018. Polri akan mencari para calon anggota Polri berbakat untuk langsung di bina dan di beri pelatihan. “Santri yang hafal Alquran 15 juz akan mendapat peluang lebih besar untuk menjadi polisi,” tutur Bakal Calon Gubernur Jawa Tengah ini. (Sofarudin)
Facebook Comments