Sukoharjonews.com (Jakarta) – Piala Dunia U-20 2023 akan digelar di Indonesia. Rencananya, event tersebut akan digelar di enam provinsi. Untuk menghadapi kompetisi tersebut, pelatih Sin Tae-yong mengajukan tujuh nama pemain yang ingin dinaturalisasi. Hal itu disampaikan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (8/9/2022).
“Khusus untuk Piala Dunia U-20 nanti, pelatih Shin Tae-yong telah mengajukan tujuh nama yang ingin dinaturalisasi. Tujuh nama itu adalah pemain asal Belanda dan memiliki darah Indonesia,” ungkap Iriawan dikutip dari laman PSSI, Jumat (9/9/2022).
“Yang dua sudah pasti mau karena kita sudah komunikasi. Sedangkan lima pemain lagi akan kita komunikasikan selanjutnya. PSSI sudah membentuk tim untuk segera berangkat ke Belanda guna bertemu dengan keluarga si pemain,” sambungnya.
Iriawan menambahkan Tim U-20 ditargetkan minimal lolos ke babak kualifikasi grup. Namun, jika ada penambahkan pemain naturalisasi, Shin Tae-yong sudah menjanjikan kepada PSSI bisa berbuat banyak.
“Jadi naturalisasi ini adalah keinginan pelatih. Jadi sesuai kebutuhan tim. Shin sudah tau mana pemain yang dibutuhkan dan posisinya di mana,”
Seperti diketahui sebelumnya, Rapat Dewan FIFA pada tanggal 24 Oktober 2019 di Shanghai, Tiongkok memutuskan bahwa Indonesia ditunjuk sebagai negara tuan rumah untuk pelaksanaan Piala Dunia FIFA U-20 Tahun 2021. Namun karena situasi pandemi corona 19 yang melanda dunia, penyelenggaraan kompetisi ini ditunda sampai ke tahun 2023.
Piala Dunia FIFA U-20 ini direncanakan akan digelar di enam provinsi sebagai, yaitu di DKI Jakarta, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Sedangkan Menpora, Zainudin Alami menyampaikan, di dalam Ratas, Presiden Jokowi meminta jajaran terkait untuk memastikan kesiapan mulai dari infrastruktur hingga peralatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh FIFA.
“Bapak Presiden menginstruksikan kepada kami menteri-menteri terkait untuk segera melakukan langkah-langkah memenuhi apa yang dikehendaki oleh FIFA,” ujarnya.
Sebelumnya, FIFA telah melakukan inspeksi ke Indonesia pada bulan Juni 2022 dan menemukan masih terdapat sejumlah kekurangan yang harus segera dilengkapi seperti kondisi infrastruktur dan kebutuhan peralatan. FIFA mengharapkan kekurangan tersebut dapat dilengkapi selambat-lambatnya pada bulan Oktober 2022. (nano)
Facebook Comments