Gelar Apel Siaga Bencana, Sukoharjo Waspada Kemungkinan Terjadinya Bencana

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama pejabat Forkopimda saat mengecek sarana prasarana antisipasi bencana usai apel siaga bencana, Jumat (12/11/2021).

Sukoharjonews.com (Bendosari) – Pemkab Sukoharjo menggelar apel siaga bencana di halaman Setda, Jumat (12/11/2021). Apel siaga bencana digelar dalam upaya kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam karena saat ini memasuki musim hujan. Selain itu, Kabupaten Sukoharjo sendiri merupakan wilayah rawan bencana.


Apel Siaga Bencana sendiri dihadiri Wakil Bupati, Agus Santosa, Kapolres, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Dandim, Letkol Inf Agus Adhy Darmawan, Ketua DPRD, Wawan Pribadi, dan pejabat Forkopimda lainnya. Usai apel, Bupati dan pejabat Forkopimda meninjau sarana prasarana termasuk perlengkapan dapur umum yang ikut diapelkan.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, saat memimpin apel menyampaikan, secara geografis, geologis, demografis, maupun hidrometeorologis, Kabupaten Sukoharjo masuk wilayah rawan bencana. Untuk itu, dibutuhkan kewaspadaan potensi terjadinya bencana alam memasuki musim hujan ini.

“Kabupaten Sukoharjo sendiri rentan terjadi bencana ketika musim penghujan ini, antara lain bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang,” ungkap Etik.

Lebih lanjut dikatakan Etik, memasuki musim hujan ini perlu diwaspadai adanya masa transisi atau pancaroba yang berakibat terjadinya cuaca ekstrim pada November 2021 ini. Kondisi tersebutu harus diwaspadai dan menjadi perhatian, terlebih saat ini masih mencurahkan perhatian pada penanganan pandemi corona yang belum berakhir.

Terkait apel siaga sendiri, Bupati menyampakan digelar untuk antisipasi terhadap dampak yang mungkin timbul dan menyikapi perkembangan kebencanaan akhir-akhir ini serta prakiraan BMKG. Untuk itu, semua pihak, baik jajaran pemerintah (BPBD), TNI, Polri, masyarakat, dan relawan agar selalu bersinergi dalam urusan bencana.

Berdasarkan data kebencanaan yang ada, sepanjang Januari-Oktober 2021 telah terjadi bencana angin kencang sebanyak 26 kali, banjir dua kali, tanah longsor 1 kali dengan kerugian sebesar Rp597,9 juta.

Sedangkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Sri Maryanto, menyampaikan jika potensi bencana alam sangat besar terjadi di Sukoharjo. Pasalnya, saat ini sudah masuk musim hujan dan disisi lain Sukoharjo dilintasi Sungai Bengawan Solo dan sejumlah anak sungainya.

“Untuk itu, masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai untuk selalu waspada karena intensitas hujan mulai naik sehingga debit air sungai juga naik,” ujarnya. (erlano putra)

Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar