Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Pandemi virus corona membuat Pemkab Sukoharjo harus melakukan realokasi anggaran untuk penananganan. Realokasi anggaran tersebut masuk dalam pos Belanja Tidak Terduga melejit menjadi Rp257,1 miliar. Padahal, dalam APBD 2020 murni Belanja Tidak Terduga hanya sekitar Rp10 miliar sehingga mengalami kenaikan 2.904,7%. Anggaran tersebut digunakan untuk penanggulangan corona baik melakui kesehatan maupun jaring pengaman sosial.
Hal itu terungkap dalam Nota Penjelasan Rancangan Kebijakan Umm Perubahan Anggaran-Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) APBD 2020 yang disampaikan Bupati Wardoyo Wijaya dalam Rapat Paripurna DPRD, Rabu (8/7/2020). “Pernyusunan Perubahan APBD 2020 dilakukan dengan memperhatikan variabel-variabel seperti perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi serta keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit organisasi,” jelas Bupati.
Untuk Belanja Tidak Langsung mengalami penambahan sebesar Rp203 miliar. Penambahan tersebut merupakan refocusing anggaran sesuai amanat Surat Bersama antara Mendagri dan Menteri Keuangan. Komponen Belanja Tidak Langsung antara lain Belanja Bantuan Sosial bertambah Rp13,1 miliar, Belanja Bantuan Keuangan pada pemerintah desa bertambah Rp9,215 miliar dan juga Belanja Tidak Terduga yang naik menjadi Rp257,1 miliar.
Sedangkan Belanja Langsung berkurang Rp177,7 miliar. Antara lain untuk refocusing dan realokasi belanja barang, jasa dan modal, menampung kembali kegiatan yang telah dilaksanakan dengan mekanisme mendahului Perubahan APBD 2020. Juga, penambahan anggaran untuk pelayanan dasar kesehatan dan pendidikan, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, serta kegiatan yang menjadi prioritas perangkat daerah yang bersifat wajib dan mendesak.
Disisi lain, untuk Penerimaan Pembiayaan Perubahan APBD 2020 disesuaikan dengan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) ytahun 2019 sebesar Rp420,5 miliar. Dari jumlah tersebut sudah dialokasi dalam APBD 2020 p312 miliar sehingga masih Rp108,3 miliar. “Pada sisi pengeluaran pembiayaan, dialokasikan penambahan anggaran Rp18,2 miliar untuk penyertaan modal Bank Jateng,” jelas Bupati. (erlano putra)
Facebook Comments