Sukoharjonews.com – Samsung tampaknya bersiap untuk peluncuran seri Galaxy S25, yang diharapkan pada awal 2025, kemungkinan sekitar bulan Januari. Sementara Galaxy S25 Ultra hampir dipastikan akan menampilkan chipset Snapdragon 8 Elite terbaru, model Galaxy S25 dan Galaxy S25+ standar mungkin menggunakan prosesor yang berbeda.
Dikutip dari Gizmochina, Kamis (7/11/2024), strategi terbaru Samsung untuk model non-Ultra telah memicu spekulasi seputar chipset, dengan laporan yang mengindikasikan bahwa mereka mungkin menggunakan MediaTek Dimensity 9400 atau Exynos 2500 milik Samsung sendiri.
Pembaruan terbaru datang dari platform benchmark Geekbench, tempat model Samsung Galaxy S25+ yang ditenagai oleh Exynos 2500 baru-baru ini terlihat. Tercantum dengan nomor model SM-S936B untuk pasar Eropa, Galaxy S25+ mencapai skor single-core sebesar 2.359 dan skor multi-core sebesar 8.141 pada Geekbench 6. Konfigurasi ini mencakup RAM 12GB dan menjalankan Android 15, memberikan gambaran sekilas tentang spesifikasi perangkat keras ponsel.
Exynos 2500 yang memberi daya pada perangkat ini memiliki arsitektur CPU 10-core, dengan clock hingga 3,3GHz. Chipset ini juga dilengkapi GPU Xclipse 950 Samsung, yang berbasis pada arsitektur RDNA AMD, yang menunjukkan fokus pada peningkatan kinerja grafis.
Dalam hal kinerja mentah, skor multi-core Exynos 2500 menempatkannya di dekat Snapdragon 8 Elite tingkat atas. Namun, Exynos 2500 tertinggal jauh di belakang chip 8 Elite, dalam hal kinerja inti tunggal.
Misalnya, pengujian sebelumnya pada Galaxy S25 Ultra mencatat skor 3.096 untuk inti tunggal dan 9.080 untuk multi-core. Belum lagi, ponsel dengan chip Exynos terbaru mungkin tertinggal dari sebagian besar pesaingnya dengan Snapdragon 8 Elite atau chip Dimensity 9400, dalam tugas-tugas yang membutuhkan banyak sumber daya seperti bermain game atau merekam dengan resolusi tinggi atau frame rate.
Selain itu, pembaca harus ingat bahwa ini hanyalah hasil benchmark. Pengujian ini biasanya hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk diselesaikan—sering kali tidak cukup waktu bagi ponsel untuk menjadi terlalu panas.
Selain itu, beberapa merek diketahui menerapkan pengoptimalan terarah yang bertujuan untuk mencapai angka yang mengesankan dalam pengujian ini, yang sering kali tidak mencerminkan kinerja di dunia nyata. Jadi, terimalah angka-angka ini dengan sedikit keraguan sembari kita menunggu peluncuran perangkat andalan baru perusahaan tersebut pada bulan Januari. (nano)
Tinggalkan Komentar