Faktor Timbulnya Pemberontakan pada Anak

Penyebab anak memberontak.(Foto:Popmama)

Sukoharjonews.com – Anak adalah harta paling berharga yang dimiliki orang tua. Seorang anak wajib dirawat dengan baik dan diberi cinta oleh orang tuanya. Tak terlepas dari itu, metode perawatan anak yang dilakukan berpengaruh pada karakter anak nantinya.

Dilansir dari yoursay,Jum’at (27/9/2024), prawatan anak yang baik akan menjadikan anak lebih aktif dan kreatif, namun perawatan anak yang salah akan menjadikan anak lebih sering melawan atau memberontak. Nah, pemberontakan ini diakibatkan oleh beragam faktor seperti hal-hal berikut.

1. Orang tua yang terlalu mengekang anaknya
Setiap orang tua, pasti mengharapkan yang terbaik untuk anaknya. Karena itu, mereka mencoba menetapkan aturan-aturan yang tak jarang bersifat pengekangan. Misalnya aturan orang tua yang memerintahkan anaknya untuk tidak boleh bermain dengan alasan menjaga anaknya. Hal ini akan membuat anak memberontak, apalagi yang masih berusia belia.

2. Lingkungan sosial yang tidak baik
Berlawanan dengan alasan pertama, pemberontakan pada anak dapat terjadi ketika anak dihadapkan pada lingkungan sosial yang tidak baik. Setiap anak memiliki karakternya masing-masing seperti karakter yang terlalu aktif sehingga terkesan mannerless. Karakter ini dapat menyebar ke anak lain dengan cepat.

3. Orang tua yang tidak mengerti perasaan anaknya
Pada usianya, anak sangatlah labil terhadap kondisi batin mereka. Segala hal yang menyebabkan mereka terluka, akan terus menghantui mereka. Kemarahan orang tua, kurangnya perhatian, dan minimnya pemuasan kebutuhan akan terus mereka pikirkan.

4. Berada dalam keluarga yang broken home
Broken home adalah kondisi dimana rumah tangga terkesan hancur. Orang tua selalu berkelahi sehingga anak-anak sering mendengarkan perang mulut yang tak hanya menyesakkan telinga mereka tapi juga hati mereka.

5. Orang tua yang sering melakukan kekerasan fisik pada anaknya
Ini adalah hal yang sering terjadi pada anak. Kekerasan fisik membuat mereka menjadi pemberontak. Saat kekerasan itu datang, mereka ingin melindungi fisik mereka dari kekerasan. Ketika mereka merasakan kekerasan itu, mereka menganggap cinta tidak ada lagi dalam keluarga mereka. Hal ini membuat mereka membalas kekerasan itu lewat pemberontakan.(patrisia argi)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *