Sukoharjonews.com – Wanita terlahir dengan semua sel telur yang dimilikinya, yakni sekitar 1-2 juta sel. Seiring berjalannya waktu, jumlah sel telur yang sehat akan menurun melalui dua cara. Pertama, melalui siklus haid, di mana seribu sel telur akan hilang setiap bulannya setelah pubertas. Kedua, karena faktor usia. Pada usia 35 tahun, hanya tersisa sekitar 6 persen sel telur di dalam ovarium wanita. Kualitas sel telur pun juga berkurang.
Berkurangnya kualitas sel telur merupakan salah satu penyebab utama infertilitas pada wanita. Akan tetapi, perlu diingat bahwa jumlah dan kualitas sel telur tidak selalu sejalan. Memiliki jumlah sel telur yang cukup tak selalu berarti kualitasnya bagus. Dikutip dari Morula Ivf, pada Kamis (9/5/2024), berikut fakta tentang sel telur wanita:
1. Memiliki Masa Hidup yang Singkat
Mengutip dari hasil riset Hindawi, ketika wanita mengalami ovulasi maka sel telur akan berjalan melewati saluran tuba falopi kemudian mengalir sampai ke dalam rahim. Tahapan di atas hanya terjadi dalam kurun waktu 12 – 24 jam saja, setelah itu sel telur akan hancur jika dalam rentang waktu tersebut tidak ada sperma yang melakukan pembuahan.
Sel telur yang pecah dan hancur tersebut kemudian akan dikeluarkan bersama jaringan endometrium, lendir serviks, sekresi vagina, serta campuran darah yang biasa dikenal sebagai cairan haid atau menstruasi pada wanita.
2. Selektif Terhadap Sperma
Seperti kita ketahui, sel sperma saling berlomba satu sama lain untuk melakukan pembuahan terhadap sel telur. Namun, tahukah Anda ternyata sel telur juga memiliki sifat selektif dan pemilih terhadap sperma, lho!
Berdasarkan studi di tahun 2011, Sel telur akan memilih salah satu sperma lalu melepaskan sel tertentu yang membantu ekor sperma bisa menembus sel telur lebih cepat.
3. Bisa Dibekukan
Mungkin banyak yang belum tahu jika sel telur manusia bisa dibekukan. Prosedur ini bahkan semakin lazim dilakukan, terutama untuk memperbesar peluang kehamilan bagi calon ibu yang menjalani program bayi tabung.
Mayo Clinic memaparkan bahwa proses pembekuan sel telur ini bertujuan untuk mempertahankan kualitas sel telur ketika masih dalam kondisi sehat dan berlimpah. Dengan begitu, maka pasangan suami-istri bisa menggunakannya kapan saja jika sudah siap untuk hamil dan memiliki keturunan.
Prosedur pembekuan sel telur sendiri mayoritas ditujukan untuk wanita yang sudah berusia 30 keatas. Selain itu, proses ini umumnya juga disarankan bagi penderita infertilitas atau untuk menghindari efek obat-obatan jangka panjang yang bisa mengganggu kesehatan janin.
4. Sel Telur Banyak yang Mati Sebelum Wanita Mengalami Pubertas
Jumlah sel telur wanita normal ketika lahir ada di angka 700 ribu sampai dua juta sel telur. Jumlah tersebut nantinya akan terus berkurang seiring perkembangan usia. Adapun sebelum masuk masa pubertas rata-rata perempuan akan kehilangan kurang lebih 11 ribu sel telur setiap bulannya, hingga menyisakan sekitar 300 ribu – 400 ribu sel telur ketika masuk usia remaja.
Dari sekian banyak sel telur yang dimiliki dan disimpan di dalam tubuh wanita, secara teknis hanya ada sekitar 500 buah sel telur yang siap digunakan dalam proses ovulasi. Sementara ketika menginjak usia pubertas, wanita rata-rata kehilangan 1000 sel telur setiap bulannya.
5. Hanya Diproduksi Sekali Seumur Hidup
Fakta terkait sel telur wanita berikutnya yakni hanya diproduksi sekali dalam seumur hidup. Tahukah Anda kalau wanita sudah dibekali dengan sel telur sejak lahir? Tidak seperti pria yang menghasilkan sperma secara berkala di sepanjang hidupnya, sel telur pada wanita sudah ditentukan sejak lahir dan jumlahnya pun terbatas.(cita septa)
Tinggalkan Komentar