Fakta Menarik, 10 Negara dengan Bahasa Paling Banyak di Dunia

Negara dengan bahasa terbanyak di dunia. (Foto : Pixabay)

Sukoharjonews.com -Penduduk sebuah negara umumnya menggunakan satu atau dua bahasa untuk berkomunikasi. Namun tahukah kamu bahwa ada negara yang memiliki ratusan bahasa.

Dilansir dari Pangea, Jum’at (24/2/2023), banyaknya bahasa dalam satu negara umumnya terjadi karena pengaruh multikulturalisme dan globalisasi. Hal ini menciptakan keragaman etnis dalam satu wilayah, dengan masing-masing orang punya pengalaman berbahasa yang beragam. Simak ulasan berikut!

Brazil
Menjadi salah satu negara dengan populasi terbanyak, ternyata Brazil juga termasuk wilayah dengan bahasa terbanyak di dunia. Selain bahasa Portugis sebagai bahasa nasional, Negeri Samba juga memiliki total 228 bahasa, termasuk Bahasa Jepang, Bahasan Jerman, hingga Nheengatu.

Australia
Penduduk Australia memang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa de facto nasional. Meski demikian, negara-negara di benua ini sebenarnya memiliki 260 bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Selain Mandarin, sebagai bahasa non-Inggris terpopuler, warga Benua Kangguru juga menggunakan Tagalog (Filipina), Bahasa Arab, hingga Punjabi (India).

Kamerun
Jumlah bahasa di negara ini dipastikan mencapai 280, walaupun sebagian orang juga menduga bahwa ada setidaknya 600 bahasa digunakan di Kamerun. Untuk menengahi keragaman tutur wicara, negara ini memiliki bahasa Inggris sebagai bahasa resmi, walaupun sebagian besar masyarakat juga banyak menggunakan bahasa Perancis, Bafia, Bafut, dan Bakoko.

Meksiko
Komunikasi di Meksiko sebagian besar menggunakan bahasa Spanyol. Meski demikian, wilayah ini sebenarnya memiliki masyarakat yang sangat beragam sehingga memiliki total 290 bahasa. Meski demikian, hanya 68 bahasa yang diakui dengan 63 di antaranya adalah bahasa asli.

China
Bahasa Mandarin adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di seluruh dunia. Meski demikian, tutur wicara yang digunakan oleh penduduk China sendiri ternyata cukup beragam, hingga total mencapai 301 bahasa.

Amerika Serikat
Hal yang mengejutkan, Amerika Serikat ternyata tidak benar-benar memiliki bahasa resmi. Bahasa Inggris yang digunakan di Negeri Paman Sam sebenarnya adalah bahasa mayoritas karena banyaknya penduduk berdarah Eropa yang tinggal di sana. Faktanya, penduduk AS bicara dengan berbagai bahasa yang jika ditotal mencapai 430. Beberapa di antaranya adalah Bahasa China, Bahasa Prancis, dan lain-lain.

India
India adalah salah satu negara berpenduduk terbesar dunia, dengan etnis yang juga sangat beragam. Menurut Babbel, India memiliki 22 bahasa resmi, termasuk Bengali, Hindi, Sanskrit, Tamil, Urdu, Punjabi, dan masih banyak lagi. Terlepas dari bahasa resmi, masyarakat juga menggunakan jenis dialek percakapan lain sehingga total bahasa di India mencapai 453.

Nigeria
Negara Afrika dengan populasi sekitar 20 juta orang ini menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi. Meski demikian, Nigeria ternyata menjadi rumah untuk 527 bahasa. Dengan demikian, kawasan ini berada dalam peringkat ketiga bahasa terbanyak dunia.

Indonesia
Tanah Air ternyata masuk dalam peringkat kedua! Berdasarkan data sensus BPS tahun 2010, Indonesia memiliki 300 kelompok etnik dengan 1340 suku bangsa. Hal ini memberikan kontribusi pada keragaman bahasa di Indonesia. Berdasarkan data yang dipaparkan Pangea, ada total 707 bahasa di negara kita, termasuk Bahasa Indonesia yang diakui sebagai resmi untuk mempersatukan semua jenis tutur wicara penduduk.

Papua Nugini
Walau memiliki populasi kecil, kurang lebih 8 juta penduduk, ternyata Papua Nugini justru menjadi negara dengan bahasa terbanyak, yaitu mencapai 840. Jumlah fantastis ini bahkan dua kali lebih banyak dari total bahasa yang digunakan di seluruh daratan Eropa.

Demikian 10 daftar negara dengan bahasa terbanyak di dunia. Keragaman budaya dan bahasa memang menjadi salah satu daya tarik dalam sebuah negara. Dengan adanya pengaruh globalisasi, tidak menutup kemungkinan bahwa jumlah bahasa di masing-masing negara akan terus berkembang.(patrisia argi)

Patrisia Argi Satuti:
Tinggalkan Komentar