Ragam  

Fakta Menarik Dugong, Si Lumba-Lumba Berkumis dari Indo-Pasifik

Dugong. (Foto: Creativemarket)

Sukoharjonews.com – Dugong (Dugong dugon), yang sering disebut sebagai “sapi laut,” adalah mamalia laut unik yang hidup di perairan dangkal dan kaya seagrass di kawasan Indo-Pasifik.

Dikutip dari Ocean Action Hub dan Dugong Conservation, Rabu (11/12/2024), berikut beberapa fakta menarik tentang dugong yang mungkin belum Anda ketahui:

1. Herbivora Sejati
Dugong adalah mamalia laut herbivora yang mengonsumsi hingga 40 kilogram seagrass per hari. Dengan mulut berbentuk seperti belalai dan kulit yang tebal, mereka menggali dasar laut untuk mendapatkan nutrisi dari tanaman ini.

2. Rentang Hidup Panjang
Dugong dapat hidup hingga 70 tahun. Namun, siklus reproduksi mereka lambat—betina melahirkan anak pertama antara usia 4-17 tahun dan biasanya hanya melahirkan setiap 3-7 tahun.

3. Tidak Bermigrasi Jauh
Tidak seperti paus, dugong cenderung menetap di wilayah yang sama sepanjang hidup mereka. Meski begitu, mereka dapat melakukan perjalanan ratusan kilometer untuk mencari makanan atau kondisi lingkungan yang lebih baik.

4. Peran Penting di Ekosistem
Sebagai “insinyur ekosistem,” dugong membantu menjaga kesehatan padang lamun. Dengan cara menggembala, mereka mempromosikan pertumbuhan lamun baru dan mendukung keanekaragaman hayati laut.

5. Terancam Punah
Dugong menghadapi berbagai ancaman seperti hilangnya habitat akibat pembangunan pesisir, polusi, perburuan, dan tabrakan kapal. Populasinya telah menurun drastis di beberapa wilayah, dan mereka dianggap hampir punah di perairan Cina.

6. Penampilan Unik
Dugong memiliki tubuh besar dengan panjang hingga 3 meter dan berat hingga 500 kilogram. Ekor mereka berbentuk seperti ikan paus, dan jantan memiliki gading kecil yang biasanya tersembunyi.

7. Interaksi dengan Manusia
Dugong dikenal sebagai makhluk yang ramah dan sering mendekati manusia. Namun, mereka sangat sensitif terhadap gangguan, terutama saat makan atau bersama anak mereka.

Populasi dugong terbesar berada di perairan utara Australia, tetapi keberadaannya tersebar di lebih dari 40 negara di dunia, termasuk Indonesia. Upaya konservasi terus dilakukan untuk melindungi makhluk laut yang luar biasa ini dan habitat penting mereka. (mg-02/nano)


How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *