Sukoharjonews.com – Korea Selatan saat ini tengah dilanda gelombang panas dan cuaca panas ekstrem. Bukan sekadar cuaca panas biasa, namun kondisi tersebut juga menelan korban jiwa.
Dilansir dari Reuters, Rabu (9/8/2023) , Korea Selatan menaikkan peringatan cuaca panas ke level tertinggi untuk pertama kalinya dalam empat tahun, karena beberapa bagian negara tersebut mengalami gelombang panas dalam suhu lebih dari 38 derajat Celcius atau 100,4 Fahrenheit, menurut kementerian dalam negeri dan keselamatan pada Rabu, (2/8).
Korea Selatan Menaikkan Tingkat Peringatan Panas ke Level Tertinggi
Seperti melansir Reuters, Korea Selatan menaikkan tingkat peringatan cuaca panas ke level tertinggi untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir. Bukan tanpa alasan, hal tersebut karena beberapa bagian negara Korea Selatan mengalami gelombang panas dalam suhu lebih dari 38 derajat Celcius.
Masyarakat Beraktivitas dengan Membawa Kipas
Saking panasnya, banyak masyarakat Korea Selatan yang beraktivitas dengan membawa kipas tangan hingga kipas portable, Beauties. Hal tersebut karena cuaca panas terik yang tertahankan dan membuat mereka mengeluarkan banyak keringat.
“Cuacanya membuatku sangat berkeringat meskipun hanya berjalan kaki. Kamu tidak bisa menahan [panasnya] cuaca ini tanpa kipas angin,” ujar salah satu mahasiswi di Korea Selatan seperti mengutip dari Reuters.
Cuaca Panas yang Memakan Korban Jiwa hingga Puluhan Orang
Melansir CNN Indonesia, Korea Selatan mencatat sedikitnya 22 orang meninggal dunia akibat cuaca panas ekstrem per Selasa, (1/8) lalu. Jumlah tersebut juga tiga kali lipat lebih banyak dibanding tahun lalu dalam periode yang sama yang mencatat tujuh kasus kematian akibat cuaca panas ekstrem.
Hal tersebut juga yang membuat Korea Selatan mengeluarkan peringatan cuaca panas dengan level tertinggi pada Rabu, (2/8).
Penyelenggaran Jambore Ke-25 di Korea Selatan di Tengah Cuaca Panas EkstremDi sisi lain merebaknya cuaca panas ekstrem, di Korea Selatan sendiri tengah diadakan penyelenggaraan Jambore Pramuka Dunia ke-25. Kegiatan Jambore Pramuka Dunia merupakan salah satu kegiatan kepanduan dunia yang diikuti oleh berbagai pramuka dari seluruh dunia.
Pada 2023 ini, Jambore Pramuka Dunia ke-25 dijadwalkan berlangsung selama 1 – 12 Agustus 2023 di Korea Selatan selaku tuan rumah. Menurut laporan Reuters, AP, dan Deutsche Welle (DW) pada Jumat, (4/8) lalu, sebanyak 600 orang peserta Jambore Dunia yang diselenggarakan di Buan, Korea Selatan dilarikan ke rumah sakit akibat cuaca panas ekstrem tersebut pada Selasa, (1/8).
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yool pun mengirimkan bantuan untuk peserta Jambore Dunia ke-25 tersebut seperti pengiriman truk tangki-tangki air, meminta disediakan bus dengan fasilitas air conditioning, hingga meningkatkan kualitas makanan.
Serta menyerukan agar semua lembaga pemerintah dapat bergabung dalam upaya menyelesaikan permasalahan di perkemahan Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan.
Meskipun pemerintah Korea Selatan telah menyalurkan bantuan hingga pihak panitia Jambore Dunia 2023 mengungkap jika kegiatan masih aman untuk dilanjutkan, namun kegiatan tersebut menuai kritik lantaran kondisi perkemahan yang dinilai mengerikan akibat cuaca panas ekstrem di Korea Selatan itu.(patrisia argi)
Tinggalkan Komentar