Sukoharjonews.com – Es gabus adalah jajanan yang dibuat dari tepung sagu yang direbus dengan santan dan dibekukan di dalam lemari es. Jajanan jadul ini sangat digandrungi pada masanya. Es gabus mengingatkan kita pada masa kecil era 90-an. Karena biasanya es gabus sering dijumpai saat jajan di sekolah.
Salah satu warga yang menekuni profesi berjualan es gabus adalah Sari, warga Dukuh Tegalrejo, Desa Pranan, Kecamatan Polokarto. Sari mulai merintis usaha es gabus bersama suaminya pada tahun 2019. Ia mengaku usaha yang ia rintis bersama suaminya ini, awalnya hanya coba-coba. Meskipun ia mengalami pasang surut selama berjualan, Sari tetap konsisten untuk mencoba peruntungan pada usahanya.
“Awalnya usaha jualan es batu, namun tidak bertahan karena tidak laku. Kemudian mencoba berjualan es gabus ini,” ujar Sari.
Es gabus yang ia jual bermacam-macam varian. Mulai dari es gabus kotak pelangi, gabus stik pelangi, es gabus stik coklat dan es wawan. Untuk harganya sendiri mulai Rp1.000 an hingga Rp2.000 an.
“Harganya murah, cuma Rp1.000 – Rp2.000 an aja. Untuk es gabus, Rp1.000, es gabus stik pelangi Rp1.500, es gabus stik coklat dan es wawan Rp2.000 rupiah,” jelasnya.
Pemasarannya pun ia lakukan bersama suaminya dengan cara mengunggah di media sosial seperti status WA, group WA, dan Facebook. Selain berjualan online, Sari juga berjualan di Car free day sat hari Minggu.
Sari mengaku perjalanan bisnis nya tidak begitu saja mulus, lika liku persaingan pasar, jarak tempuh COD yang jauh, dan kondisi cuaca yang kadang tidak menentu sering menjadi hambatan. Meski begitu, Sari tetap optimistis. Bahkan, saat ini resellernya sendiri sudah mencapai puluhan orang di area Solo Raya.
“Saya tidak pernah menyerah, di era millenial ini alhamdullilah peminatnya juga masih banyak,” tambah Sari. (patrisia argi/mg)
Tinggalkan Komentar