Dinas Pastikan Stok Gas 3 Kg Aman Selama Ramadan

Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM menjamin stok gas elpiji 3 kg aman selama Ramadan.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disdagkop dan UKM) Sukoharjo menjamin stok gas elpiji e kilogram (kg) aman selama bulan Ramadan ini. Bahkan, dinas juga mengklaim saat ini tidak ada gejolak di lapangan. Namun, dinas tetap melakukan pantauan intensif sebagai antisipasi kemungkinan adanya kelangkaan. Kuota gas elpiji bersubsidi 3 kg untuk Sukoharjo sendiri sebanyak 29.621 tabung per hari.



Kepala Disdagkop dan UKM Sukoharjo Sutarmo mengatakan, sampai saat ini dengan jumlah kuota tersebut sudah tercukupi. Bahkan, saat ini pun belum ada permintaan tambahan. “Stok gas masih aman karena masyarakat sudah banyak yang menggunakan bright gas khususnya para PNS,” ujar Sutarmo, Kamis (17/5).

Dikatakan Sutarmo, di bulan Ramadan ini belum ada penambahan stok gas elpiji 3 kg. Biasanya penambahan stok gas baru akan turun menjelang Lebaran atau Idul Fitri mendatang. Diluar itu, pihaknya juga ?terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memantau kondisi di lapangan.

Sutarmo mengakui beberapa waktu lalu memang sempat warga di beberapa wilayah yang kesulitan gas 3 kg. Namun, hal tersebut sudah diatasi dengan cara turun langsung kelapangan bersama Hiswana Migas. Setelah itu, stok terpantau aman. “Beberapa waktu lalu sempat ada keluhan gas 3 kg sulit. Kami bersama Hiswana Migas lantas turun ke lapangan melakukan pantauan. Saat itu, diketahui banyak rumah makan menggunakan gas 3 kg, tapi sekarang sudah diperingatkan dan stok terpantau aman,” paparnya.

Untuk stok braight gas, ujar Sutarmo, sudah banyak tersedia di SPBU di Sukoharjo dan juga pangkalan. Warga yang ekonominya mampu diminta untuk menggunakan bright gas. Untuk semua PNS di Sukoharjo pihaknya sudah mensosialisasikan untuk menggunakan bright gas.

Sutarmo yakin para PNS patuh dengan menggunakan bright gas sesuai imbauan. PNS seharusnya malu jika masih menggunakan gas 3 kg bersubsidi. “PNS masuk kategori warga mampu sehingga tidak boleh menggunakan gas bersubsidi 3 kg dan diimbau gunakan braight gas,” katanya.

Terpusah, Kapolres Sukoharjo AKBP Iwan Saktiadi mengatakan, pihaknya juga memiliki Satgas Pangan yang rutin melakukan pantauan di lapangan. Nantinya, ujar Kapolres, Satgas Pangan tersebut akan memantau kondisi dilapangan apakah ada kelangkaan atau lonjakan harga yang tidak wajar. “Kita tetap akan melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait,” ujar Kapolres. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *