Efek Samping Konsumsi Telur Terlalu Banyak

Efek Samping Konsumsi Telur Terlalu Banyak
Teralalu banyak makan telur.(Getty image)

Sukoharjonews.com – Telur merupakan makanan pokok untuk sarapan di seluruh dunia! Dari yang direbus, diacak, hingga telur dadar, telur dinikmati karena keserbagunaannya dan rasanya yang lezat. Ditambah lagi, telur merupakan makanan kaya protein yang membantu Anda tetap bernutrisi dan sehat di pagi hari. Meskipun sehat dan lezat, mengonsumsi telur terlalu banyak dapat menyebabkan beberapa efek samping yang serius. Ketahui efek samping telur untuk menghindari komplikasi.

Dikutip dari Healthshots, pada Rabu (21/8/2024), berikut efek samping konsumsi telur yang terlalu banyak:

1. Masalah pencernaan
Mengonsumsi telur terlalu banyak dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sakit perut pada sebagian orang. Sebagian orang juga mengalami gangguan pencernaan, gas, dan kembung. Orang yang tidak toleran terhadap telur mungkin mengalami lebih banyak masalah gastrointestinal sehingga mereka harus menghindari makan terlalu banyak telur. Anda mungkin juga mengalami gejala sindrom iritasi usus besar (IBS) seperti diare. Selain itu, mengonsumsi telur bersama dengan makanan berlemak tinggi lainnya dapat memicu sembelit, jadi sebaiknya Anda membatasi asupannya.

2. Alergi
Tahukah Anda bahwa telur merupakan salah satu makanan penyebab alergi yang paling umum? Telur dapat menyebabkan reaksi alergi, termasuk anafilaksis yang parah. Jika Anda mengalami gejala seperti gatal-gatal, pembengkakan , ruam, eksim, gejala gastrointestinal, kesulitan bernapas, hidung meler, mata merah atau berair, hidung tersumbat, pusing, atau sesak dada, segera konsultasikan dengan dokter. Hindari telur jika Anda pernah mengalami alergi setelah mengonsumsi telur.

3. Pemyakit bawaan makanan
Telur mentah atau setengah matang dapat membawa risiko infeksi salmonella yang dapat menyebabkan gejala-gejala seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut. Bakteri ini umumnya menyebar ke telur melalui ayam dan unggas lainnya. Hal ini lebih umum terjadi ketika telur tidak ditangani, disimpan, atau dimasak dengan benar. Jadi, gunakan telur yang dipasteurisasi atau pastikan telur dimasak hingga matang untuk menurunkan risiko ini.



4. Meningkatkan kolesterol

Telur mengandung kolesterol makanan, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol darah tinggi pada sebagian orang. Satu telur besar diyakini mengandung 186 miligram kolesterol, yang sebagian besar ditemukan di kuning telur. Namun, penelitian telah menemukan bahwa telur tidak terlalu meningkatkan kolesterol “jahat” LDL tetapi lebih meningkatkan kolesterol “baik” HDL. Jadi, seseorang dengan kadar kolesterol tinggi harus menghindari makan terlalu banyak setiap hari. Namun, seseorang dengan kadar kolesterol sehat dan tidak berisiko terkena penyakit jantung dapat makan telur dalam jumlah sedang.

5. Meningkatkan risiko diabetes
Meskipun telur merupakan makanan bergizi yang mengandung beberapa vitamin, mineral, dan asam amino esensial, telur juga mengandung biotin yang penting untuk produksi insulin. Mengonsumsi telur dalam jumlah sedang dapat membantu mengelola kadar gula darah Anda, tetapi terlalu banyak mengonsumsinya dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care menemukan bahwa pria yang mengonsumsi tujuh telur atau lebih per minggu memiliki risiko 58 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dan wanita memiliki risiko 77 persen lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi telur.(cita septa)

Cita Septa Habibawati:
Tinggalkan Komentar