Sukoharjonews.com – Dalam upaya mendukung pengurangan emisi dan mewujudkan green economy, Pemkab Sukoharjo menghadirkan program inovaktif baru mendukung kelestarian lingkungan. Program yang dilakukan adalah mengonversi motor dinas konvensional menjadi motor listrik. Untuk tahap awal ini, konversi dilakukan pada enam motor dinas.
Program konversi motor listrik tersebut bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Saat ini, motor konversi tersebut telah diserahkan kepada Pemkab Sukoharjo.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Sukoharjo, Widodo mengatakan sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat, daerah-daerah diimbau untuk bermigrasi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.
“Bersama Fakultas Tehnik UNS yang mempunyai lisensi, sehingga melakukan uji coba konversi kami Pemkab Sukoharjo mengirim enam unit kendaraan,” ujar Widodo, Kamis (19/12/2024).
Widodo berharap kedepan Pemkab Sukoharjo mengalokasikan anggaran untuk kendaraan-kendaraan imigrasi, khususnya roda dua.
“Bermigrasi dari kendaraan BBM ke elektrik. Kami berharap dari pemerintah pusat memberikan subsidi kembali tidak hanya alokasi anggaran tetapi juga memfasilitasi kendaraan-kendaraan roda dua ke elektrik,” ujarnya.
Menurutnya, konversi motor dinas berbahan bakar minyak menjadi motor listrik merupakan wujud dukungan program yang digulirkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Untuk enam unit sepeda motor berbagai merek itu diambil dari kendaraan operasional milik Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sukoharjo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Sukoharjo.
Selain itu, juga dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sukoharjo, Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Sukoharjo dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Sukoharjo.
“Ke depan, program konversi motor dinas listrik bakal dilakukan secara bertahap. Masing-masing OPD akan memiliki motor dinas listrik,” tandasnya.
Sedangkan Dekan Fakultas Teknik UNS Solo, Wahyudi Sutopo menjelaskan konversi sepeda motor BBM ke elektrik ini merupakan bentuk percepatan elektrifikasi kendaraan listrik.
“Tema utamanya ini adalah berkarbonasi, UNS melihat peluang yang ada, menghubungkan persoalan dengan solusi. Ada persoalan sepeda motor konvensional yang menghasilkan emisi karbon, sudah ada teknologi dan tata niaga nya, yaitu sepeda motor listrik konversi,” terangnya.
Menurutnya, konversi motor listrik dapat mengurangi emisi dan meningkatkan pergerakan ekonomi hijau atau “green economy”. (nano)
Tinggalkan Komentar