Sukoharjonews.com (Kartasura) – Sumur dalam milik PDAM Tirta Makmur Sukoharjo dituding menjadi menyebab mengeringnya air sumur warga di Dukuh Kragilan, Desa Pucangan, Kartasura. Ratusan warga di pedukuhan tersebut mengeluh karena sumur mereka mengering. Sumur dalam milik PDAM sendiri berada di Dukuh Patahan Desa Kertonatan, Kartasura.
“Warga Kragilan mengeluhkan air sumur mengering sejak 1,5 bulan ini. Warga menduga penyebabnya adalah sumur dalam PDAM yang dijadikan sumber air untuk pelanggan,” ujar Ketua RW 15 Kragilan, Sudarsono, Kamis (13/6).
Menurutnyam sumur dalam PDAM tersebut mulai beroperasi sejak 4 April 2019 lalu. Sebelum ada sumur dalam PDAM tersebut, sumur warga tidak pernah bermasalah. Disisi lain, warga di dua pedukuhan tersebut juga kesal karena merasa tidak diajak bermusyawarah saat pembuatan sumur dalam PDAM. Padahal, lokasi sumur dalam PDAM tersebut hanya dipisahkan sungai dengan warga Kragilan tersebut.
Sudarsono juga mengatakan, warga protes pada RT setempat dan juga mendatangi lokasi sumur dalam PDAM. Warga menuntut agar operasi sumur dalam tersebut dihentikan. Kepala Desa (Kades) Pucangan Budiyono membenarkan kasus tersebut. Menurutnya, musyawarah sudah dilakukan di Dukuh Patahan dengan diikuti RT, RW dan warga Kragilan dan Surogenen serta perwakilan dari PDAM.
“Prinsipnya warga Kragilan dan Surogenen mengeluhkan debit air sumur yang berkurang dan menduga hal itu dikarenakan sumur dalam milik PDAM yang beroperasi sejak April lalu,” ujarnya.
Dikatakan Budiyono, pada H-2 Lebaran sumur dicek oleh warga dan PDAM. Diketahui Kepala Keluarga yg mengalami penyusutan sumur ada sekitar 110 sumur. Dari 110 itu ada yang kering dan ada yang tinggal setengah. Pengecekan sendiri diambil lima sampel sumur. Rencananya, Kamis (13/6) malam ini akan dilalukan musyawarah kembali di Balai Desa Pucangan. Musyawarah untuk mencari jalan tengah mengenai air sumur warga dan juga kebutuhan air pelanggan PDAM yang juga merupakan warga Pucangan. (erlano putra)
Facebook Comments