Duh… Atlet Bulu Tangkis Sukoharjo Pilih Bela Daerah Lain

Ilustrasi

Sukoharjonews.com – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sukoharjo kesulitan mengirim atlet dalam Pra-Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah (Jateng). Sebab, tidak sedikit atlet berbakat asli Sukoharjo justru tidak bisa mewakili daerah sendiri.

Katua Pengurus Kabupaten PBSI Sukoharjo, Agus Sumantri mengatakan, banyak pebulu tangkis Sukoharjo yang sudah diboking daerah lain. Mereka, kata dia, beralasan bahwa sudah terlanjur menandatangi kontrak dengan daerah-daerah lain.

Seperti Purwodadi dan Solo maupun daerah lainnya yang sebenarnya tidak mendidik atlet sendiri. “Sukoharjo kesulitan pengiriman atlet padahal Sukoharjo gudangnya atlet. Banyak atlet yang dibon luar daerah. Sudah terlanjur teken kontrak dan mendapat insentif setiap bulan,” tutur Agus Sumantri, Senin (11/12).


Anggota Komisi IV DPRD Sukoharjo itu mengaku tidak menyalahkan atlet yang terkesan condong ke daerah lain dibanding mewakili daerah sendiri. Dia mengakui, atlet lari ke daerah lain kemungkinan dikarenakan anggaran dana untuk olah raga di Sukoharjo tidak terlalu besar.

“PBSI Sukoharjo sendiri tidak bisa berbuat banyak. Tapi saya tidak menyalahkan atlet karena realitanya memang seperti ini,” tegasnya.

Dia berpendapat, seharusnya PBSI Jateng membuat aturan agar atlet maju untuk daerah masing-masing. Misalnya dengan menerapkan aturan pendaftaran harus dilampiri Kartu Tanda penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK) asli. “Saya menyarankan PBSI Jateng seharusnya lebih fair dan atlet bisa mewakili daerah masing-masing. Kalau kejuaraan klub silahkan, tapi untuk Porprov bisa kembali mewakili Daerah masing-masing,” tuturnya.

Selakau anggota dewan, Agus mengatakan, pihaknya siap menyetujui jika Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sukoharjo mengajukan anggaran lebih besar. “Kalaupun menganggarkan Rp 2 miliar, kami akan setuju. Seperti di daerah lain, anggaran untuk KONI itu bisa Rp 2 miliar,” katanya. (Sofarudin)

Sofarudin:
Tinggalkan Komentar