Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Proyek pembangunan Masjid Agung Baiturrahmah masih menyisakan enam hari lagi. Untuk membantu pelaksana proyek, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo mengerahkan PNS untuk kerjabakti bersih-bersih sekitar proyek, Jumat (22/12). Aksi juga melibatkan Pemuda Muhammadiyah dan Kokam.
“Aksi kerja bakti di proyek masjid ini merupakan inisiatif DPUPR bersama Pemuda Muhammadiyah dan Kokam karena waktu pengerjaan yang mepet,” ujar Kepala DPUPR Sukoharjo Suraji.
Menurutnya, kerja bakti yang dilakukan sifatnya hanya bersih-bersih kecil. Dengan kerja bakti tersebut diharapkan dapat memperingan beban pelaksana proyek. Suraji mengakui jika semua pekerjaan yang ada merupakan tanggungjawab pelaksana proyek. Namun, karena waktu pengerjaan yang mepet membuat DPUPR bersama Pemuda Muhammadiyah lantas berinisiatif melakukan kerja bakti bersih-bersih masjid.
“Tidak ada maksud apa-apa. Sekadar membantu pelaksana proyek karena waktu semakin mepet,” ujar Suraji.
Dia melanjutkan, proyek masjid diharapkan selesai seluruhnya pada 28 Desember mendatang. Pada tanggal tersebut Suraji berharap sudah ada serah terima pekerjaan dari pelaksana proyek. Saat ini, pekerjaan yang tersisa masih sekitar 5%. Antara lain pemasangan kaca patri, menara, dan juga pemasangan plafon.
Suraji juga mengaku sudah berkoordinasi dengan pelaksana proyek untuk melakukan percepatan pekerjaan khususnya untuk menara. Dengan percepatan diharapkan per 28 Desember semua pekerjaan sudah bisa selesai seluruhnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sukoharjo Eko Pujiatmoko. Menurutnya, selama ini PDPM ikut mengawal proyek pembangunan masjid agung tersebut. Untuk itu, dengan semakin mepetnya waktu pengerjaan, PDPM bersama Kokam bersinergi dengan DPUPR untuk melakukan kerja bakti di sekitar proyek.
“Apa yang kami lakukan ini sebagai bentuk kepedulian agar proyek bisa segera selesai,” ujar Eko.
Eko mengaku prihatin proyek tersebut belum selesai sesuai kontrak. Selama ini, PDPM ikut mengawal pelaksanaan proyek tersebut sehingga tahu betul kualitas proyek. Hanya saja, karena sejumlah kendala dimana salah satunya karena faktor cuaca akhirnya proyek molor dan tidak selesai sesuai kontrak. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar