Sukoharjonews.com – DPRD Kabupaten Sukoharo menggelar Rapat Paripurna Istimewa dengan agenda memperingati Hari Lahir Kabupaten Sukoharjo ke-77, Sabtu (15/7/2023). Dalam acara tersebut, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani menyerahkan dokumen Petikan PP Nomor 16/SD/1946 yang merupakan dokumen lahirnya Kabupaten Sukoharjo kepada Ketua DPRD, Wawan Pribadi.
Usai serah terima dokumen lahirnya Kabupaten Sukoharjo dilanjutkan dengan pidato dari Bupati Sukoharjo. Dalam pidatonya Bupati menyampaikan, bahwa Peringatan Hari Lahir ke-77 Kabupaten Sukoharjo merupakan cerminan masa lalu untuk menghadapi masa depan. Dengan harapan, masyarakat Sukoharjo tidak melupakan sejarah tentang lahirnya Kabupaten Sukoharjo.
Dikatakan Bupati, nama Sukoharjo berasal dari kata “Suko” dan “Raharjo” yang artinya daerah yang suka dengan kedamaian. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah Kabupaten Sukoharjo yaitu “Mewujudkan Masyarakat Sukoharjo Lebih Makmur” dan juga misi Kabupaten Sukoharjo adalah: mewujudkan “Good Governance” melalui percepatan reformasi birokrasi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, penguatan ekonomi rakyat berdaya saing tinggi, penguatan pembangunan infrastruktur berbasis lingkungan, dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan keagamaan.
Bupati melanjutkan, Pemkab Sukoharjo selalu berusaha membuat program pembangunan yang berpihak pada rakyat. Seperti tahun ini yang terdapat sejumlah program pembangunan prioritas antara lain pembangunan Gor Tipe B, pembangunan Taman Budaya, pemeliharaan dan peningkatan jalan kabupaten, pembangunan Gedung Parkir dan Taman Plaza Tahap 2, pembangunan Jalan Desa, iuran Jaminan Kesehatan untuk PBI dan PBPU Kelas 3, subsidi bunga untuk UMKM, dan bantuan sosial santunan kematian.
Untuk kinerja penyelenggaraan pemerintahan, Bupati menyampaikan vahpembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Sukoharjo sampai dengan tahun 2022 menunjukkan hasil yang signifikan. Sesuai data BPS, IPM Sukoharjo dari tahun ke tahun selalu naik. Pada tahun 2018, IPM sebesar 76,07 dan di tahun 2019 menjadi 76,84. Angka ini terus meningkat di tahun 2020 menjadi sebesar 76,98, tahun menjadi 77,13, dan tahun 2022 naik menjadi 77,94.
Hal tersebut menjadikan Kabupaten Sukoharjo sebagai Kabupaten di Indonesia dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tinggi dan masuk kategori 10 kabupaten terbaik tingkat Nasional.
Selain itu, Angka Harapan Hidup (AHH) di Kabupaten Sukoharjo sejak lahir meningkat signifikan. Pada tahun 2018, Angka Harapan Hidup berada di angka 77,54, sedang Tahun 2019 mencapai 77,55 dan tahun 2020 menjadi 77,65. Pada tahun 2021 meningkat lagi menjadi 77,73 tahun, dan tahun 2022 kembali naik menjadi 77,82.
Begitu juga dengan Harapan Lama Sekolah (HLS) dimana pada tahun 2018 berada di angka 13,81, tahun 2019 menjadi 13,82 dan tahun 2020 meningkat menjadi 13,83. Tahun 2021 meningkat menjadi 13,84, dan tahun 2022 kembali naik menjadi 13,90.
Selain itu, hingga tahun 2023 ini Kabupaten Sukoharjo juga telah meraih banyak penghargaan di tingkat regional maupun nasional. Antara lain opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan dari BPK selama 8 Tahun berturut-turut dari tahun 2015 sampai dengan Tahun 2022. Kemudian kabupaten dengan Penanaman Padi IP 400 terluas dari Museum Rekor Indonesia (MURI), Penghargaan Nirwasita Tantra untuk Kategori Kabupaten Sedang Tahun 2021, Kabupaten Layak Anak Tahun 2022. Anugerah Perkebunan Indonesia Kategori Pengawalan dan Pendampingan Kebijakan Pembangunan Perkebunan Tahun 2022.
Juga, Golden Certificate Award Tahun 2022 dari Kementerian Pertanian RI kepada Bupati atas keberhasilan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dalam mengembangkan kelapa genjah, serta Satyalancana Wira Karya Tahun 2023 dari Presiden Republik Indonesia kepada Bupati atas peran aktif dalam Bidang Pertanian Melalui Program Gerakan Membangun Petani Milenial.
“Kami sangat memahami bahwa keberhasilan dan penghargaan yang diterima oleh Pemkab Sukoharjo merupakan kerja sama kita bersama. Sehubungan dengan itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Ketua DPRD dan Anggota DPRD, Anggota Forkopimda dan seluruh Kepala Daerah, bapak ibu hadirin sekalian,” ujar Bupati.
Selain itu, Bupati juga mengatakan Hari Lahir Kabupaten Sukoharjo Ke 77 merupakan atau peristiwa yang tepat refleksi diri. Bupati berharap, menjelang Pilkada 2024 agar memperkuat rasa persatuan dan kesatuan seluruh elemen masyarakat.
“Menjaga semangat membangun Sukoharjo tercinta, kita bangkitkan perekonomian masyarakat menuju Sukoharjo yang lebih makmur,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Sukoharjo, Wawan Pribadi, menyampaikan, dalam rangka Hari Lahir Kabupaten Sukoharjo ke-77, DPRD ingin mengingat sejarah Kabupaten Sukoharjo. Lahirnya Kabupaten Sukoharjo berawal dari salah satu wilayah pinggiran dimana saat itu pimpinan pemerintah tertinggi, yakni Wedono. Saat itu ada Kawedanan Sukoharjo, Kawedanan Bekonang, dan Kawedanan Kartasura yang saat itu kemudian masuk menjadi wiayah kabupaten Kota Surakarta dibawah Pemerintahan Kasunanan.
Kondisi tersebut menjadi pemikiran pada pimpinan saat itu untuk mewujudkan kabupaten baru diluar Kota Surakarta. Kemudian digabunglah tiga kawedanan tersebut menjadi kabupaten baru. Kemudian, Komite Nasional Indonesia wilayah Surakarta memberi pertintah kepada KRMT Soewarno Honggopati Tjitrohoepoyo untuk menjadi bupati.
Pemerintahan kabupaten baru tersebut ditetapkan pada 15 Juli 1946 dengan PP Nomor 16/SD/1946 yang menjadi hari lahirnya Kabupaten Sukoharjo.
“Saya berharap dengan momentum Hari Lahir ini Kabupaten Sukoharjo semakin maju dan berkembang dan tentunya semakin makmur,” harapnya. (nano)
Tinggalkan Komentar