
Sukoharjonews.com (Nguter) – Pemerintah desa dituntut untuk kreatif dan inovatif untuk mendongkrak Pendapatan Asli Desa (PAD). Seperti yang dilakukan Desa Jangglengan, Kecamatan Nguter yang mengembangkan kolam pemancingan. Kolam pemancingan tersebut berlokasi persis di depan Balaidesa Jangglengan dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Kolam pemancingan ini kami kembangkan sejak empat bulan lalu memanfaatkan rawa-rawa yang sebelumnya tidak produktif,” ujar Kepala Desa (Kades) Jangglengan, Sutoyon, Selasa (19/1/2021).
Dikatakan Sutoyo, kolam pemancingan tersebut dibangun dengan dana CSR dan juga dana desa yang menelan anggaran sekitar Rp270 juta. Kolam dibangun seluas 2.000 meter persegi dan sudah dioperasikan empat bulan. Kolam pemancingan sendiri dikelola oleh BUMDes sehingga penghasilannya masuk PAD.
Yang membedakan dengan kolam pemancingan lain, kata Sutoyo, kolam pemancingan tersebut memiliki pemandangan pegunungan. Kolam pemancingan itu sendiri selama dioperasikan sejak empat bulan lalu sudah memberikan pemasukan untuk PAD sebesar Rp60 juta. Kolam pemancingan itu sendiri diisi dengan ikan patin yang ditabur secara berkala.
“Penghobi mancing masuk dengan sistem tiket yang harganya berubah setiap harinya. Kalau habis ditabur ikan tiket Rp60 ribu, hari berikutnya turun jadi Rp50 ribu, Rp40 ribu dan seterusnya,” ujar Sutoyo.
Sedangkan Ketua DPRD Sukoharjo, Wawan Pribadi yang meninjau lokasi tersebut bersama Wakil Ketua Komisi 4, Sukardi Budi Martono mengapresiasi Pemerintah Desa Jangglengan. Dikatakan Wawan, pemerintah desa harus kreatif dan inovatif untuk mencari sumber pemasukan desa sehingga bisa menjadi contoh desa lain.
“Tentunya pemerintah desa bisa mencari potensi desa masing-masing dan dikelola oleh BUMDes. Jadi, tidak harus kolam pemancingan. Bisa lokasi wisata pegunungan seperti di Desa Tiyaran, Bulu, dan lainnya,” ujar politisi PDIP tersebut. (erlano putra)
Facebook Comments