Dolar Naik, Perajin Rotan Trangsan Ikut Diuntungkan

Salah satu perajin rotan di Desa Trangsan, Gatak, Sukoharjo.

Sukoharjonews.com (Gatak) – Kenaikan nilai tukar dolar Amerika Serikat secara tidak langsung dinikmati oleh perajin rotan di Desa Trangsan Gatak, Sukoharjo. Pasalnya, produk rotan yang dihasilkan sebagian bessar diekspor meski ekspor tersebut dilakukan oleh eksportir, bukan oleh perajin. Naiknya dolar membuat harga produk ikut naik. Disisi lain, perajin mengaku ada kenaikan pesanan hingga 10%.


“Secara tidak langsung perajin ikut diuntungkan dengan kenaikan dolar karena produk rotan sebagian besar diekspor,” jelas salah satu perajin rotan Trangsan Suryanto, Minggu (9/9).

Suryanto mengatakan, saat ini permintaan terkait kerajinan rotan sendiri juga meningkat dibanding sebelumnya. Menurutnya, ada kenaikan dan diuntungkan secara tidak langsung dari naiknya nilai dolar. Para perajin juga mendapatkan kenaikan pesanan dari beberapa negara di Eropa. Secara tidak langsung daya saing juga meningkat.

Dampak lainnya yang dialami perajin adalah menggeliatnya permintaan di tingkat eksportir. Biasanya, permintaan tidak begitu banyak namun saat ini keuntungan dan pesanan meningkat 10%. Untuk eksportir mendapatkan geliat pasar yang positif terkait pemesanan barang. Beberapa negara yang meningkat pesanannya yakni Amerika, Belgia, Prancis, dan Australia.

“Selama ini para perajin menjual kerajinan rotan ke luar negeri dengan harga dolar. Kalau dolar naik, harga produk juga ikut naik,” ujarnya.

Selama ini, produk rotan banyak digunakan baik ditingkat lokal maupun dalam negeri. Mereka juga terus berupaya meningkatkan pasar dalam negeri dalam berbagai produk seperti boncengan sepeda dan lain sebagainya. Selain itu, ada juga perajin yang mulai menjual di pinggir jalan dan menitipkannya di kios-kios. (erlano putra)


Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar