Sukoharjonews.com (Jakarta) – Pembangunan Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah temgah dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya. Proyek ini bertujuan memperkuat ketahanan air dan pangan nasional.
Proyek Bendungan Jragung dijadwalkan selesai pada 2025. Bendungan Jragung akan menyediakan air baku, irigasi, pengendalian banjir, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), serta pariwisata, memberi banyak manfaat bagi masyarakat setempat.
Bendungan Jragung mampu menampung hingga 90 juta meter kubik air dan akan memasok air baku untuk Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan.
“Bendungan ini direncanakan menyediakan pasokan air baku sebesar 500 liter per detik untuk Semarang.”
“Serta 250 liter per detik untuk masing-masing wilayah Grobogan dan Demak,” ujar Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya, dikutip dari laman KabarBUMN, Sabtu (9/11/2024)
Selain penyediaan air baku, bendungan ini akan mengairi 4.528 hektar lahan pertanian di wilayah irigasi Jragung, Kabupaten Demak. Dengan ini, frekuensi tanam dapat meningkat dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali per tahun, yang akan mendukung ketahanan pangan di Jawa Tengah.
Dari sisi pengendalian bencana, Bendungan Jragung juga berperan penting dalam mengurangi risiko banjir. Dengan pengelolaan aliran yang optimal, bendungan ini diharapkan menurunkan debit banjir dari 378.000 meter kubik per detik menjadi 170.000 meter kubik per detik, atau sekitar 45% pengurangan banjir di daerah hilir Semarang.
Lebih dari itu, Bendungan Jragung juga akan menyediakan energi terbarukan dengan kapasitas 1.400 KW melalui PLTMH yang akan melayani masyarakat sekitar. Kawasan bendungan juga diproyeksikan menjadi destinasi wisata dan agrowisata dengan dukungan taman botani di area hijau, berpotensi memperkuat ekonomi lokal.
Pembangunan Bendungan Jragung merupakan bagian dari komitmen Brantas Abipraya untuk mendukung program ketahanan air yang dicanangkan pemerintah. Targetnya adalagpembangunan 61 bendungan pada 2015-2025 untuk mencapai ketahanan air, pangan, dan energi.
Proyek yang dimulai pada akhir 2020 ini optimis diselesaikan sesuai jadwal, memberikan dampak positif bagi masyarakat Jawa Tengah.
“Kami terus memastikan kualitas terbaik dalam setiap aspek konstruksi agar manfaat bendungan ini dapat segera dirasakan masyarakat,” tambah Toha. (nano)
Facebook Comments