Ditanya Soal Berita Hoax dari Lawan Politik, Ini Jawaban Ganjar

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menanam pohon di lingkungan Kampus IAIN Surakarta, Kartasura, Sukoharjo, Sabtu (10/2).

Sukoharjonews.com (Kartasura) – Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengakui lawan politik mulai melakukan “black champaign”. Gubernur Jateng aktif itu juga mengaku sudah ada upaya-upaya menjatuhkan kredebilitasnya dengan menebar berita-berita hoax.


Salah satunya terkait upaya mengadu domba dirinya dengan sejumlah tokoh dari PDI Perjuangan seperti Puan Maharani dan Yasonna Laoly terkait sidang kasus e-KTP. Ganjar mengatakan, sudah meluruskan bahwa berita tersebut tidak benar dan menilai berita itu adalah sebuah upaya menjatuhkan dia.

Dia mengingatkan untuk tidak menebar berita-berita bohong di internet karena bisa dijerat dengan Undang-undang ITE. Pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk mengawasi berita-berita hoax terkait dirinya di Media Sosial (Medsos). “Ada tim saya dan juga kepolisian yang mengawasi. Hati-hati, saya ingatkan untuk tidak membuat fitnah karena bisa kena Undang-undang ITE,” tegas Ganjar saat ditemui di sela acara Go Green Campus di IAIN Surakarta, Kartasura, Sukoharjo, Sabtu (10/2).

Ganjar mengatakan lebih baik menyampaikan berita-berita terkait Pemilihan Gubernur yang lebih mengedukasi masyarakat. “Pilkada kan sudah sering digelar, Nggak perlu pakai fitnah-fitnah seperti itu. Kasihlah data yang benar agar masyarakat bisa teredukasi dan Jawa Tengah itu bisa adem tentrem. Jangan hoax dan jangan sara. Saya siap debat tapi ada tempatnya kan,” imbuhnya.

Ganjar mengatakan, sejauh ini selalu berhubungan baik dengan pasangan calon yang bakal menjadi lawannya dalam Pemilihan Gubernur tahun ini. Namun, dia tidak menampik jika berita hoax yang selama ini berlalu lalang di dunia maya sengaja dihembuskan lawan politik.

“Saya melihat di beberapa akun disebarkan dari sana (lawan politik). Maka saya bilang jangan seperti itu, yuk bersalaman dengan saya mumpung belum keterusan. Wong saya dengan kawan mitra tanding saya juga baik-baik saja kog,” terangnya.

Di tempat yang sama, Ketua DPC PDI Perjuangan Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mengatakan, dalam setiap kesempatan sering menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak percaya dengan berita-berita hoax. Menurut Bupati Sukoharjo itu, di tahun politik seperti ini banyak beredar berita yang bermuatan fitnah dan SARA (Suku Agama Ras dan Antargolongan) di Medsos.

Salah satunya pesan berantai yang berisi ajakan untuk tidak memilih calon gubernur Ganjar Pranowo karena kasus e-KTP. “Kalau Pak Ganjar koruptor, hari ini mesti sudah menjadi tersangka dan Kalau Pak Ganjar itu koruptor, tidak mungkin parta-partai besar mau mengusung Pak Ganjar menjadi gubernur selanjutnya,” tegas Wardoyo. (Sofarudin)


 

Sofarudin:
Tinggalkan Komentar