Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Pemerintah melarang mudik Lebaran pada 6-18 Mei mendatang. Larangan dalam upaya menekan peredaran virus corona. Namun, diperkirakan banyak warga yang memilih mudik lebih awal atau warga yang tetap nekat mudik pada periode waktu tersebut. Untuk itu, RT/RW diminta untuk proaktif melakukan pantauan di wilayah masing-masing.
“Meski sudah ada larangan, pasti masih ada yang nekat atau mudik lebih awal untuk menyiasati larangan itu. Untuk itu peran RT/RW harus ditingkatkat untuk pemantauan,” ungkap Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, Sabtu (17/4/2021).
Bupati meminta Satgas Corona tingkat desa koordinasi dengan RT/RW terkait antisipasi kedatangan pemudik. RT/RW diminta proaktif menanyakan surat keterangan sudah melakukan rapid tes antigen pada pendatang dan menjalani karantina selama lima hari. Jika tidak memiliki rapid tes antigen, pendatang harus melakukan karantinas selama 14 hari.
Dikatakan Bupati, aturan tersebut berlaku bagi semua pendatang dari luar daerah. Untuk itu, Satgas Corona Desa dan juga RT/RW harus intensif memantau wilayahnya. Pasalnya, saat ini kenaikan kasus positif corona di Sukoharjo belum berhenti. Seperti pada update oer 16 April kemarin dimana ada kenaikan 21 kasus baru.
Saat ini, akumulasi kasus positif corona di Sukoharjo mencapai 5.462 kasus dimana 4.845 kasus sembuh, 382 meninggal. Sehingga, kasus positif aktif saat ini masih 235 yang terdiri dari 77 orang isolasi mandiri, satu isolasi terpusat dan 157 orang menjalani rawat inap di rumah sakit. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar