Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Masih munculnya kasus penyakit difteri di Sukoharjo menjadi kewaspadaan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK). Selama ini, penyakit difteri tersebut banyak menyerang anak sekolah. Untuk itu, penyebaran kasus difteri di sekolah patut diwaspadai karena masih ada sekolah yang menolak dilakukan imunisasi pada siswanya.
“Tahun 2018 ada dua kasus difteri dan tahun 2019 lalu ada satu kasus dimana kasus yang terjadi menimpa anak sekolah dimana sekolah bersangkutan menolak imunisasi,” ujar Kepala DKK Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Selasa (21/1/2020).
Dikatakan Yunia, kasus difteri muncul di salah satu sekolah di Kecamatan Kartasura. Tahun lalu ditemukan satu siswa posifit difteri dan satu siswa suspect difteri. Untuk itu, DKK mewaspadai penyebaran kasus difteri di sekolah khususnya sekolah yang menolak imunisasi. DKK patut mewaspadai karena penyakit difteri merupakan penyakit menular dimana penyebarannya bisa melalui udara ketika penderita flu maupun batuk.
Sebenarnya, ujar Yunia, penyakit difteri bisa dicegah dengan imunisasi. Sayangnya, hingga saat ini masih ada sekolah yang menolak imunisasi sehingga siswa rawan terserang penyakit menular tersebut. Menurutnya, siswa sekolah di Kartasura tersebut terserang difteri cukup parah. Pasalnya, di rongga kerongkongan penderita sampai muncul selaput putih dan mengakibatkan sesak nafas.
Setelah muncul kasus tersebut, pihaknya lantas memeriksa seluruh anggota keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar sekolah. Saat itu, petugas menemukan satu siswa lain yang suspect difteri sehingga dilakukan lokalisir. “Saat itu kami memutus rantai penyebaran dengan melakukan imunisasi pada seluruh sasaran yang berpotensi menularkan. Imunisasi ini sangat penting,” tandasnya. (erlano putra)
Facebook Comments