Sukoharjonews.com – Dalam sejarah dunia, tokoh-tokoh populer yang digambarkan sebagai sosok heroik biasanya dipenuhi nama-nama pria. Tak berbeda juga dengan narasi-narasi cerita, ilmuwan jenius beserta pahlawannya sering divisualisasikan berjas, bertubuh kekar, dan digandrungi gadis-gadis jelita.
Dilansir dari United Nation (UN), Minggu (5/3/2023), mendekati Hari Perempuan Internasional (IWD) yang jatuh di tanggal 8 Maret nanti, marilah kita merefleksikan kontribusi penting perempuan di seluruh dunia.berikut ini nama 5 aktivis lingkungan perempuan dari seluruh dunia yang berperan besar dalam menyelamatkan bumi.
Mindy Lubber – Menekan Pebisnis untuk Beralih ke Teknologi Hijau
Ketika dihadapkan dengan ekspektasi untung besar-besaran dalam bisnis, konsep yang pertama kali dibayangkan orang adalah soal eksploitasi kapitalis. Mendukung agenda penghijauan dan menjaga lahan adalah momok besar investor karena adanya bayang-bayang pembatasan penggunaan sumber daya dan pengeluaran yang diyakini jauh lebih besar.
Di sinilah Mandy Luber berdiri untuk mengubah aturan main industri menjadi lebih ramah lingkungan. Sebagai CEO dari organisasi non-profit Ceres, Lubber mencoba mengubah pola pikir para investor dan petinggi korporasi bahwa teknologi hijau yang memanfaatkan tenaga angin, panel surya, dan sumber daya alam lainnya juga bisa menghasilkan untung berlipat ganda.
Salah satu hasil kerjanya yang terkenal adalah climate action 100+ yang didampingi oleh tim Ceres, memiliki lebih dari 500 investor dan 47 milyar dolar AS
Nemonte Nenquimo – Aktivis Lingkungan yang Hentikan Eksploitasi di Amazon
Jauh dari pedalaman hutan Amazon di Ekuador, seorang perempuan bernama Nemonte Nenquimo menjadi pahlawan yang selamanya akan menjadi legenda suku Waorani. Demi menjaga kelestarian 500.000 hektar hutan hujan Amazon, ia berani menggugat pemerintah Ekuador yang berencana menjual area komuntas adatnya demi proyek pengeboran minyak.
Nzambi Matee – Membangun Pundi Uang dari Plastik Daur Ulang
Menjadi pahlawan lingkungan adalah suatu kebanggaan. Namun, untuk bisa menelurkan bisnis menguntungkan dari bahan daur ulang dapat memberikan kepuasan yang berlipat ganda.
Nzambi Maete adalah seorang aktivis lingkungan sekaligus pengusaha sosial asal Kenya yang terkenal dengan perusahaan besutannya, Gjenge Makers. Dilansir dari laman Al Jazeera, bisnis Matee sangat terkenal karena ia memproduksi batu bata dari sampah plastik dan kertas yang tidak terpakai.
Karena keterampilannya mendaur ulang sampah menjadi untung berlimpah, Matee dianugerahi beragam penghargaan seperti Young Champions of the Earth dari program Lingkungan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan juga termasuk dalam daftar Time 100 Next pada tahun 2021.
Niria Alicia Garcia – Menginisiasi Gerakan Run4Salmon Demi Cegah Kepunahan
Saat membicarakan tentang gerakan menyelamatkan lingkungan, isu tentang kepunahan selalu menjadi pembahasan yang terlewatkan. Namun, permasalahan ini tidak luput dari mata Niria Alicia Garcia, pemerhati lingkungan yang berani menolak kebijakan-kebijakan destruktif pemerintah bagi lingkungan.
Tak hanya itu, Garcia juga menginisiasi gerakan Run4Salmon untuk menyebar kan kesadaran tentang peran kunci salmon dalam menjaga kelestarian makhluk hidup lainnya.
Garcia membagikan pemikirannya bagaimana ikan salmon bisa merefleksikan kualitas lingkungan seiring jaman. Keberadaan salmon Chinook khususnya, diperlukan untuk mengembalikan populasi satwa lain seperti beruang, elang, dan ikan-ikan yang terancam punah.
Eva Bachtiar – Mencegah Pencemaran Lingkungan Lewat Bank Makanan
Tidak hanya dari luar negeri, Indonesia juga punya pahlawan perempuan penyelamat bumi. Dialah Eva Bachtiar, pendiri Garda Pangan yang berbasis di Surabaya.
Visinya sederhana, yaitu mencegah kelebihan produk dari industri pangan agar tidak mencemari lingkungan. Karena ternyata, makanan sisa yang dibuang di tempat sampah bisa mengundang berbagai penyakit dan gas rumah kaca akibat proses dekomposisi organik.
Kini setidaknya Garda Pangan sudah memiliki 30 orang relawan inti dan 500 relawan lepas yang membantu menyelamatkan makanan surplus dari industri besar seperti seperti hotel, restoran, dan bakery. Makanan surplus akan dicek kembali kualitasnya, dikemas ulang, lalu dibagikan kepada masyarakat pra-sejahtera di Surabaya.
Ada lagi kerjasama Garda Pangan bersama petani buah dan sayur. Ketika buah dan sayur tersebut masih layak dikonsumsi namun tidak masuk standar supermarket, tim Garda Pangan akan menjemput makanan dan menjualnya kembali dengan harga miring untuk mendanai operasional organisasi sehari-hari.
Dari Eva kita belajar bahwa menyelamatkan dunia bisa berawal dari kepedulian sederhana, namun manfaatnya luar biasa.
Itu dia kelima perempuan tangguh yang merupakan aktivis penyelamat lingkungan dengan cara-cara unik mereka sendiri. Kalau kamu sudah berkontribusi apa bagi keselamatan bumi.(patrisia argi)
Tinggalkan Komentar