DBD Pun Jadi Ancaman, Sudah Ada Satu Korban Meninggal Dunia

Masyarakat diminta untuk mewaspadai penyakit DBD selain virus Corona karena memiliki gejala hampir sama.

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Pemerintah dan masyarakat tengah fokus dalam memerangi virus Corona. Namun, selain virus tersebut, ada ancaman dari penyakit lainnya yang harus diwaspadai. Penyakit itu adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, di tengah pandemi virus Corona, DBD juga menjadi ancaman karena hingga April ini sudah ada satu korban yang meninggal dunia.


“Ada lonjakan tujuh kasus DBD dalam sepekan terakhir sehingga masyarakat juga harus waspada selain upaya pencegahan virus Corona,” jelas Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Sukoharjo, Bejo Raharjo, Selasa (21/4/2020).

Dikatakan Bejo, hingga pekan 15 tahun ini, kasus DBD di Sukoharjo menimpa 68 orang dimana satu di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Kasus DBD yang membuat korbannya meninggal dunia ada di Kecamatan Kartasura. Kasus DBD sendiri tersebar di 12 kecamatan. Dari data yang ada, jumlah kasus DBD terbanyak ada di Kecamatan Bendosari sebanyak 14 kasus dan disusul Kecamatan Nguter 11 kasus.

Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) sendiri memperkirakan akan terjadi kenaikan kasus DBD di masa peralihan musim saat ini. Genangan air akibat hujan harus diwaspadai karena menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk penyebar DBD. Untuk itu, masyarakat diimbau rutin melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Selain itu, perlaku hidup bersih dan sehat juga jadi kunci pencegahan DBD.

“Jadi, selain waspada terhadap virus Corona, warga juga tidak boleh menyepelekan DBD. Apalagi DBD dan Corona memiliki gejala yang hampir sama, yakni demam tinggi. Yang membedakan hanya hasil laboratorium,” ujarnya. (erlano putra)


Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar