Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo mengimbau masyarakat khususnya yang tinggal di wilayah rawan untuk mewaspadai terjadinya bencana alam. Pasalnya, akhir-akhir ini curah hujan yang turun mengalami peningkatan sehingga berpotensi menimbulkan bencana alam. Baik itu bencana banjir, angin kencang, hingga tanah longsor.
“Naiknya curah hujan akhir-akhir ini harus diwaspadai karena berpotensi menimbulkan bencana alam,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto, Jumat (27/11/2020).
Dikatakan Sri Maryanto, curah hujan tinggi menyebabkan debit air sungai juga ikut meningkat sehingga berpotensi menyebabkan bencana banjir. Diakui Maryanto, meningkatnya curah hujan saat ini karena fenomena alam La Nina. Saat ini, ujarnya, meski curah hujan tinggi namun intensitesnya masih sedang karena hujan yang turun tidak terjadi dalam waktu lama dan ada jeda.
Sebagai bentuk kewaspadaa, BPBD sendiri intensif melakukan pemantauan di wilayah rawan bencana. Untuk bencana banjir dilakukan di di titik-titik rawan banjir utamanya wilayah bantaran Sungai Bengawan Solo dan anak sungainya.
Sebagai bentuk antisipasi, BPBD juga melakukan koordinasi antar instansi terkait. Sehingga, ketika terjadi bencana alam, petugas gabungan dari lintas instansi sudah siap. Tidak hanya wilayah rawan banjir, Maryanto mengaku juga memantau wilayah rawan longsor di Kecamatan Bulu dan sekitarnya.
“Saat ini debit air sungai Bengawan Solo sudah naik tapi masih aman karena hujan belum turun setiap hari. Jadi, saat turun hujan deras hanya berlagsung singkat dan tiap tiap hari,” ujarnya.
Terpisah, Camat Grogol, Bagas Windaryatno mengatakan, Pemerintah Kecamatan Grogol ikut membantu pemantauan kondisi Sungai Bengawan Solo karena ada wilayah di Grogol yang rawan bencana banjir. Wilayah yang dipantau di Grogol utamanya di Kadokan yang selama ini jadi langganan banjir. (erlano putra)
Facebook Comments