Sukoharjonews.com – Masih banyak orang yang belum memahami harga token listrik. Hal ini disebabkan karena system ini tergolong cara pembayaran listrik yang masih terbilang baru di Indonesia, sehingga masih banyak masyarakat Indonesia yang belum paham.
Nah, agar kamu lebih paham tentang harga token listrik. Yuk simak pembahasannya cara cek harga token listrik dan cara menghitungnya!
Variabel Perhitungan Harga Token Listrik
Nominal pembelian listrik misal Rp. 100 ribu bukanlah murni harga token listrik. Karena didalam pembelian tersebut ada beberapa variabel perhitungan harga token listrik yaitu:
a. Biaya Admin
Variabel pertama yang mempengaruhi harga token listrik yaitu biaya admin. Hal ini dikarenakan pembelian token listrik pasti melalui orang ketiga.
Dimana orang ketiga tersebut akan meminta masukan atau bayaran yang diambil dari biaya admin tersebut. Biaya admin bukan hanya terdapat pada listrik prabayar akan tetapi pada listrik pascabayar yang bayarnya bulanan pun biaya admin berlaku.
Biasanya biaya admin pada harga token listrik yaitu sekitar Rp2.500 sampai Rp4.000.
b. Biaya Materai
Variabel pembayaran berikutnya yang mempengaruhi harga token listrik yaitu biaya materai. Perhitungan biaya materai yaitu:
– Nominal token listrik Rp250 ribu sampai Rp1 juta biaya materainya Rp3 ribu
– Nominal token diatas Rp. 1juta biaya materainya Rp6 ribu
Selain pembelian nominal diatas maka tidak dibebankan biaya materai.
c. Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ)
Biaya Pajak Penerangan Jalan juga merupakan variabel yang mempengaruhi harga token listrik. Jumlah PPJ pada setiap daerahnya berbeda.
d. Tarif Tenaga Listrik
Selanjutnya, variabel yang mempengaruhi harga token listrik yaitu tarif tenaga listrik. Biaya inilah yang yang kamu gunakan untuk membayar listrik yang kamu pakai.
e. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
PPN yang dibebankan standar yaitu 10% dari harga pembayaran. PPN hanya berlaku untuk listrik rumah tangga yang memiliki kode R2 dengan jumlah daya 3500 VA saja.
Contoh Menghitung Harga Token Listrik
– Nominal Pembelian token : Rp100 ribu
– Lokasi Rumah : Jakarta
– Batas Daya : 1300 VA
– Golongan Tarif R1
Berikut ini adalah perhitungannya :
a. Biaya admin = Rp2.500
Nominal Token – Biaya admin
100.000 – 2.500 = 97500
b. Biaya Materai = 0
Tidak ada biaya materai karena pembelian dibawah 250 ribu
c. PPJ : Lokasi rumah di Jakarta PPJ 3%
PPJ = Rp.97.500-3% = Rp2.925
Harga token listrik = Rp97.500 – Rp2.925 = Rp94.575
Nilai kWh yang diterima = Nilai token terakhir:tariff batas daya
– Tarif batas daya 1300 VA = 1.467,28
Nilai kWh yang diterima = Rp94.575 : 1.467,28 = 64.456 kWh
Nah, kesimpulannya adalah jika kamu membeli token listrik dengan nominal Rp.100 ribu maka kamu akan mendapatkan 64.456 kWh. Yang perlu kamu garis bawahi dan ingat bahwa yang kamu dapatkan itu bernilai kWh bukan RUPIAH.
Token listrik merupakan sebuah kebutuhan rumah tangga yang harus dipenuhi, karena jika token listrik habis maka listrik di rumah kamu akan padam dan kamu tidak bisa melakukan aktivitas semestinya didalam rumah.
Token listrik merupakan sebuah sistem pembayaran listrik menggunakan sistem isi ulang daya listrik melalui layanan PLN prabayar. (*)
Tinggalkan Komentar