Sukoharjonews.com – Banyak sekali cara diet, suplemen, dan rencana penggantian makanan yang mengklaim dapat menurunkan berat badan dengan cepat, namun tidak memiliki bukti ilmiah. Namun, ada beberapa strategi yang didukung oleh ilmu pengetahuan yang berdampak pada pengelolaan berat badan.
Dikutip dari Medical News Today, Selasa (29/10/2024), Anda dapat menggunakan metode puasa intermiten. Puasa intermiten (IF) adalah pola makan yang melibatkan puasa jangka pendek secara teratur dan mengonsumsi makanan dalam jangka waktu yang lebih singkat di siang hari.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten jangka pendek hingga durasi 26 minggu sama efektifnya untuk menurunkan berat badan seperti mengikuti diet rendah kalori setiap hari.
Metode puasa intermiten yang paling umum adalah sebagai berikut:
Puasa alternatif (ADF): Puasa dua hari sekali dan makan makanan khas di hari-hari non-puasa. Versi modifikasi melibatkan makan hanya 25–30% dari kebutuhan energi tubuh pada hari-hari puasa.
Diet 5:2: Puasa 2 dari setiap 7 hari. Pada hari puasa, makanlah 500–600 kalori. Metode 16/8: Puasa selama 16 jam dan makan hanya dalam rentang waktu 8 jam. Bagi kebanyakan orang, jendela 8 jam adalah sekitar tengah hari hingga jam 8 malam.
Sebuah studi tentang metode ini menemukan bahwa makan dalam jangka waktu terbatas mengakibatkan partisipan mengonsumsi lebih sedikit kalori dan menurunkan berat badan. Diet ini akan berhasil apabila diimbangi dengan makan, makanan yang tinggi serat seperti buah, sayur dan protein. Serta olahraga yang dapat membakar lemak dalam tubuh seperti berlari dan workout. (mg-04/nano)
Facebook Comments