Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Pemerintah pusat melarang mudik Lebaran 2021 khususnya pada tanggal 6-18 Mei mendatang. Dalam upaya menindaklanjuti kebijakan pusat tersebut, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani dalam setiap kesempatan bertemu masyarakat selalu mengimbau agar warga yang merantau untuk tidak mudik dulu demi kesehatan semuanya.
“Yang punya saudara, kerabat yang merantau, tolong diberitahu jangan mudik dulu. Kalau kangen kan bisa video call. Semuanya demi kesehatan karena virus corona tidak terlihat,” ujar Bupati, Jumat (23/4/2021).
Bupati berharap masyarakat mendukung pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran corona dengan menunda mudik Lebaran tahun ini. Terlebih lagi, biasanya yang merantau itu anak muda yang memiliki kekebalan lebih baik dan yang dikunjungi di Sukoharjo adalah orang tua dengan usia rentan.
“Jangan sampai keinginan untuk bertemu orang tua justru membawa bahaya bagi orang tua yang kita cintai karena kita tidak tahu selama perjalanan itu tertempel virus atau tidak,” kata Bupati.
Karena pemerintah sudah melarang adanya mudik Lebaran, Bupati minta pada Satgas Corona tingkat desa hingga RT untuk intensif memantau wilayah masing-masing. Setiap pendatang dari luar daerah diminta untuk menunjukkan surat hasil tes swab antigen. Jika sudah ada surat, pendatang tersebut juga harus dikarantina selama lima hari.
Sedangkan pendatang yang tidak bisa menunjukkan surat bebas corona hasil tes swab antigen, maka harus menjalani karantina selama 14 hari. Ketentuan tersebut berlaku bagi setiap pendatang di Sukoharjo. “Satgas di tingkat RT harus proaktif jika ada pendatang baru. Semuanya demi kesehatan bersama,” tambah Bupati. (erlano putra)
Tinggalkan Komentar