Bupati Sragen Naik Perahu Sejauh 1 Kilometer di Waduk Kedung Ombo, Ada Apa?

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati naik perahu sejauh 1 km di WKO. (Foto: Pemkab Sragen)

Sukoharjonews.com (Sragen) – Waduk Kedung Ombo (WKO) mendapat kunjungan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama jajarannya belum lama ini. Menariknya, Bupati Yuni menyempatkan diri naik perahu sejauh 1 kilometer di tengah WKO. Tidak hanya Bupati, sejumlah pejabat juga diajak untuk menaiki perahu, ada apa?

Dikutip dari laman Pemkab Sragen, Senin (11/4/2022), rupanya Bupati bersama jajaran tengah melakukan survei lokasi rencana pembangunan jembatan penghubung Desa Gilirejo Baru-Gilirejo Lama, Kecamatan Miri. Lokasi yang disurvei Yuni dan pejabat merupakan tempat untuk pembangunan abutment atau struktur yang terletak pada ujung jembatan yang berfungsi sebagai tumpuan bentangan jembatan yang posisinya berada ditengah bantaran WKO dan pinggiran Desa Gilirejo Baru.

Nah, untuk mencapai ke dua titik lokasi itu, Bupati Yuni bersama rombongan harus menaiki perahu sejauh 1 kilometer menyeberangi bentangan WKO.

“Saya memang melibatkan seluruh OPD touring ke Gilirejo agar mereka memiliki spirit yang sama. Ini proyek strategis yang akan meningkatkan ekonomi masyarakat Gilirejo dan Gilirejo Baru. Saya ajak mereka survei untuk melihat kesiapan pembangunan jembatan sekaligus refreshing,” terang Yuni belum lama ini.

Desa Gilirejo Baru merupakan wilayah Kabupaten Sragen yang unik. Lokasinya terpisah oleh Waduk Kedung Ombo (WKO). Jika hendak ke desa tersebut, masyarakat harus menggunakan perahu melintasi WKO atau menempuh jalan darat dengan memutar melintasi wilayah Kabupaten Boyolali selama satu jam.

Melihat kondisi itu, Pemkab Sragen berupaya menghubungkan wilayah yang terpisah dengan sebuah jembatan. Rencana pembangunan penghubung dua desa yang melintang di atas perairan WKO itu akan menjadi salah satu jembatan terpanjang di Jawa Tengah. Karena memiliki panjang 900 meter, dan lebar 7 meter.

“Jembatan ini akan membuka ekonomi masyarakat, terutama pariwisatanya. Gilirejo sudah mengajukan menjadi Desa Wisata dengan adanya Gunungsono itu. Kami akan kaji dulu. Para pemudanya memang inovatif membuat bukit di Gunungsono menjadi objek wisata menarik dengan pemandangan yang bagus,” jelas Yuni.

Bupati Yuni mengakui masih ada lahan yang belum selesai pembebasannya. Ia berharap pembebasan lahan jalan dan proses pembangunan jembatan dapat berjalan lancar. Tahun ini, kami mendapat bantuan dari provinsi untuk membangun abutment di Gilirejo Baru dan di pulau tengah WKO. Jarak antar abutment ini 360 meter.

Karena proyek jembatan sepanjang 900 meter ini melintasi WKO, diperkirakan lama pekerjaan membutuhkan waktu hingga tiga tahun. Sehingga pembangunan dilakukan secara bertahap. (nano)

Nano Sumarno:
Tinggalkan Komentar