Bupati: Semakin Banyak Testing dan Tracing Semakin Tinggi Kasus Corona Yang Ditemukan

Bupati: Semakin Banyak Testing dan Tracing Semakin Tinggi Kasus Corona Yang Ditemukan
Waspada virus Corona. (Ilustrasi)

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Kasus positif corona di Kabupaten Sukoharjo naik signifikan dalam satu bulan terakhir. Selain tingkat penyebaran virus, kenaikan kasus tersebut salah satunya juga karena Satgas Corona intensif melakukan testing dan tracing. Saat ini, akumulasi kasus positif corona sudah mencapai 10.154 kasus.


“Semakin banyak kita melakukan testing dan tracing, otomatis semakin tinggi kasus corona yang ditemukan. Dari sebelumnya tidak konangan menjadi konangan setelah ditesting,” jelas Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, Rabu (28/7/2021).

Menurut Etik, dengan naiknya kasus positif hasil dari testing dan tracing tidak masalah karena setelah ketahuan mana yang positif tanpa gejala dan positif dengan gejala sehingga satgas bisa menentukan tata laksana penanganan yang tepat. Yang tanpa gejala bisa isoman dan yang bergejala bisa dirujuk ke rumah sakit.

“Sejak pelaksanaan PPKM Darurat hingga menjadi PPKM Level 4, ada peningkatan target testing dalam sehari menjadi 1.925 yang dibagi di 12 kecamatan. Sesuai instruksi Pak Presiden daerah diminta untuk intensif melakukan 3T,” ujarnya.

Bupati juga mengimbau masyarakat untuk tidak perlu takut ketika ada petugas melakukan testing dan tracing karena hal itu untuk pemilahan masyarakat yang sehat dan yang terpapar virus corona sehingga memudahkan satgas dalam melakukan tindakan penanganan selanjutnya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) yang juga Jubir Satgas Penanganan Corona, Yunia Wahdiyati. Menurutnya, sejak PPKM Darurat diberlakukan di Sukoharjo, beban tenaga kesehatan (nakes) semakin berat. Pasalnya, nakes dibebani dengan target yang semakin tinggi oleh pemerintah pusat khususnya dalam 3T (tracing, testing, treatment).

Yunia mengaku, jika sebelumnya target testing hanya 1.000 per minggu, saat ini target dinaikkan menjadi 1.925 testing per hari, otomatis beban nakes semakin tinggi. Belum lagi untuk kegiatan tracing yang satu berbanding 30, artinya satu kasus positif harus melacak 30 kontak eratnya. Artinya, kalau dalam satu hari ada 100 kasus positif baru, maka nakes harus melacak 1.000 kontak eratnya yang harus dicapai dalam waktu 3×24 jam.

“Sehingga seperti yang saya bilang, nakes harus jempalikan. Notabene sudah memberikan layanan reguler di Puskesmas, melakukan vaksinasi, membantu jika ada operasi yustisi dan kegiatan lain yang sifatnya insidental,” ujarnya. (erlano putra)

Erlano Putra:
Tinggalkan Komentar