Sukoharjonews.com (Bendosari) – Masalah stunting menjadi perhatian serius Bupati Sukoharjo, Etik Suryani. Pasalnya, berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021, diketahui di Kabupaten Sukoharjo terdapat 5,9% balita wasting dan 20% balita stunting.
Hal itu disampaikan Bupati saat peringatan Hari Gizi Nasional ke63 tahun 2023 di Pendopo Graha Satya Praja (GSP), Rabu (25/1/2023).
“Pemerintah menetapkan target prevalensi pada Tahun 2024 di Indonesia, masalah gizi harus turun menjadi 7% untuk balita wasting dan 14% untuk balita stunting. Inilah yang menjadi target semua daerah termasuk Sukoharjo,” tandas Etik.
Menurutnya, dalam upaya mencegah kasus stunting, Pemkab Sukoharjo dan UNICEF melakukan deteksi dini pada kasus gizi kurang dan gizi buruk atau dikenal dengan wasting pada balita dengan membekali tenaga kesehatan, kader posyandu serta pengasuh balita usia 6-59 bulan di 12 Kecamatan se Kabupaten Sukoharjo, dengan permodelan LiLA Keluarga yang launching pada bulan Juli Tahun 2022.
Bupati juga mengatakan, dengan momentum Hari Gizi Nasional ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa betapa pentingnya makanan bergizi dan mengandung protein hewani. Selain itu, melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi seimbang dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Sukoharjo.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, menyampaikan jika Peringatan Hari Gizi Nasional tahun ini mengambil tema “Isi Piringku Kini Kaya Protein Hewani Cegah Stunting”.
“Marilah momentum ini dijadikan motivasi dan pembangkit semangat, dalam mewujudkan langkah strategis memperbaiki status gizi masyarakat dengan menurunkan stunting,” ujar Tuti.
Menurutnya, dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional ke-63 Tahun 2023, DKK telah menyelenggarakan beberapa lomba seperti Lomba Cerdas Cermat, lompa Penyiapan MP-ASI Berbasis Pangan Lokal Sukoharjo, Lomba Puskesmas Teraktif dan Lomba Video Edukasi LiLA Keluarga.
Kegiatan tersebut merupakan sebagai wujud komitmen dalam memprioritaskan gizi dan kesehatan anak. Selain itu, juga merupakan wujud komitmen untuk memastikan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. (nano)
Tinggalkan Komentar