BPBD Imbau Warga Persiapkan Diri, Kemarau Diprediksi Hingga Bulan Oktober

Ilustrasi kekeringan. (Okezone.com)

Sukoharjonews.com (Sukoharjo) – Dampak musim kemarau mulai dirasakan warga Sukoharjo selatan. Warga mulai mengalami kekurangan air bersih sehingga meminta bantuan droping air. Padahal, sesuai prediksi musim kemarau masih akan terjadi hingga dua bulan ke depan atau sekitar bulan Oktober. Untuk itu, warga yang selama ini menjadi langganan kekeringan untuk bersiap diri khususnya dalam mengantisipasi kebutuhan akan air bersih.



“BPBD terus memantau kondisi dan situasi beberapa desa yang selama ini jadi langganan kekeringan. Yang pasti, setiap pengajuan droping langsung kami tindaklanjuti dan koordinasikan dengan PDAM,” jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto, Selasa (7/8).

Salah satu warga Desa Karangmojo, Kecamatan Weru Wahyono membenarkan kesulitan air yang dialami masyarakat. Dia mengatakan, untuk Desa Karangmojo ada beberapa dukuh yang merasakan kekeringan yakni dukuh Ngutuk, Badran, Ngepek, Rejosari, dan Ngadisono. Menurutnya, air dari Pamsimas sudah berkurang lebih dari 80%. Wahyono mengaku sudah dilakukan droping air oleh BPBD.

Wahyono menuturkan, kekurangan air bersih ini dirasakan warga mulai tahun ini. Pasalnya, dua tahun sebelumnya tidak separah saat ini. Sebab, ada kemarau basah dimana masih turun hujan. Sementara tahun ini, sama sekali tidak turun hujan.

Hal senada diungkapkan Kepala Desa (Kades) Grogol, Kecamatan Weru Heri Putut. Dia mengatakan, untuk sektor pertanian banyak lahan sawah yang tidak ditanami karena kurangnya air. Pasalnya, saat ini pengairan sudah mulai sulit lantaran kemarau. Menurutnya, banyak lahan pertanian warga yang tidak ditanami alias dianggurkan. (erlano putra)



How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *