Bolehkah Telur Setengah Matang Dikonsumsi oleh Bayi? Simak Berikut ini

Telur setengah matang untuk bayi.(Foto: serious eats)

Sukoharjonews.com – Telur merupakan salah satu bahan makanan pendamping ASI (MPASI) yang ideal untuk bayi. Tak sekadar nikmat, telur juga menyimpan kandungan protein, folat, vitamin A, B2, B12, D, omega 3, serta berbagai mineral penting lainnya.

Dilansir dari genbest, Selasa (7/1/2025), dengan alasan menjaga kemurnian kandungan telur, beberapa orang tua berinisiatif memberikan telur mentah atau telur setengah matang pada bayi. Dengan harapan anak akan mendapatkan nutrisi lengkap tersebut sehingga jadi lebih cerdas. Cara ini sempat viral di media sosial dan memancing perdebatan warganet. Lantas, apakah telur mentah atau setengah matang boleh diberikan kepada bayi?

Fakta Telur Mentah untuk Bayi
Pemberian telur mentah dan setengah matang pada bayi berisiko menimbulkan infeksi sehingga kurang disarankan untuk bayi.

Telur mentah atau setengah matang masih mengandung bakteri Salmonella. Bakteri ini dapat masuk ke telur melalui kulit telur yang retak. Pada bayi, balita, dan ibu hamil, risiko infeksi bakteri Salmonella lebih rentan terjadi.

Infeksi bakteri Salmonella bukanlah kondisi yang bisa dianggap remeh. Bakteri Salmonella yang masuk ke tubuh bisa menimbulkan gejala yang mirip dengan keracunan makanan, seperti mual, muntah, diare, kram perut, sakit kepala, demam pada anak, hingga kehilangan nafsu makan.

Biasanya gejala ini akan muncul 12-72 jam setelah terinfeksi dari telur mentah atau setengah matang yang dimakan bayi. Infeksi umumnya akan berlangsung selama 4-7 hari dan dapat membaik tanpa perlu pemberian antibiotik. Namun dalam beberapa kasus diare yang parah, bayi bisa harus dirawat inap di rumah sakit.

Saat mengalami diare yang parah, nutrisi dari makanan yang dikonsumsi bayi tidak dapat diserap dengan baik. Diare yang sering berulang pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupannya (HPK), juga bisa mengganggu pertumbuhan dan meningkatkan risiko stunting pada anak. (patrisia argi)

Patrisia Argi Satuti:
Tinggalkan Komentar