
Sukoharjonews.com – Kita melihat keju sebagai kenikmatan yang tidak menyenangkan, tetapi sebenarnya keju bisa menjadi sekutu yang mengejutkan dalam perjalanan penurunan berat badan Anda. Semakin banyak penelitian, termasuk studi Irlandia yang menarik yang diterbitkan dalam Nutrition and Diabetes, menunjukkan bahwa mengonsumsi produk susu berlemak tinggi seperti keju mungkin tidak hanya tidak berbahaya dalam jumlah sedang tetapi juga berpotensi bermanfaat untuk manajemen berat badan dan kesehatan jantung.
Dikutip dari NDTV Food, Minggu (18/5/2025), mari kita uraikan apa yang dikatakan sains, jelajahi pilihan keju yang paling sehat untuk melangsingkan tubuh, dan temukan cara cerdas untuk menikmati keju tanpa menggagalkan diet Anda.
Kaitan mengejutkan antara keju dan penurunan berat badan
Studi University College Dublin, yang meneliti sekitar 1.500 orang dewasa berusia 18 hingga 90 tahun, mengungkapkan hubungan yang mengejutkan: mereka yang mengonsumsi lebih banyak susu, termasuk keju, ditemukan memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah, persentase lemak tubuh yang berkurang, dan lingkar pinggang yang lebih kecil. Yang lebih mengejutkan, orang-orang ini juga memiliki tekanan darah dan kadar kolesterol yang lebih rendah.
Dr. Emma Feeney, salah satu peneliti utama, menyoroti poin penting: “Kita harus mempertimbangkan bukan hanya nutrisi itu sendiri tetapi juga matriks tempat kita mengonsumsinya… dan seperti apa pola makan secara keseluruhan.” Dengan kata lain, ini bukan hanya tentang keju, tetapi tentang bagaimana Anda memasukkannya ke dalam diet Anda.
Menariknya, penelitian tersebut juga mencatat bahwa orang yang memilih produk susu rendah lemak seperti susu skim atau yoghurt rendah lemak cenderung mengonsumsi lebih banyak karbohidrat, yang berpotensi menyebabkan kadar kolesterol LDL (jahat) yang lebih tinggi. Temuan ini menjungkirbalikkan kebijaksanaan konvensional tentang “rendah lemak sama dengan sehat”.
Jadi, keju mungkin bukan iblis diet seperti yang sering dikatakan, terutama jika dimakan dalam jumlah sedang dan sebagai bagian dari diet seimbang.
Keju mana yang terbaik untuk menurunkan berat badan?
Tidak semua keju dibuat sama. Beberapa keju lebih cocok untuk diet yang memperhatikan berat badan berkat kandungan kalori, natrium, atau lemaknya yang lebih rendah, serta kepadatan proteinnya. Berikut beberapa jenis keju yang dapat dipertimbangkan:
– Feta: Beraroma tajam dan renyah, feta lebih rendah kalori daripada kebanyakan keju dan kaya akan rasa. Keju ini cocok dipadukan dengan salad dan sayuran panggang.
– Ricotta Segar: Terbuat dari whey, ricotta tinggi protein dan lebih rendah lemak, terutama jika Anda memilih versi rendah lemak. Keju ini merupakan pilihan yang tepat untuk hidangan manis dan gurih.
– Parmesan: Keju keras dengan rasa yang kuat, parmesan sangat cocok untuk ditaburkan. Sedikit saja sudah cukup, sehingga memudahkan Anda untuk mengontrol porsi.
– Keju Cottage: Rendah lemak dan tinggi protein, keju cottage merupakan camilan yang sangat baik bagi para pelaku diet. Tambahkan buah atau rempah untuk menambah rasa.
– Keju Kambing: Secara alami rendah laktosa dan seringkali lebih mudah dicerna, keju kambing dapat menjadi tambahan yang lembut dan beraroma tajam untuk salad atau roti panggang gandum utuh.
Cara makan keju dan tetap menurunkan berat badan
Moderat adalah kunci saat memasukkan keju ke dalam rencana penurunan berat badan.
Berikut beberapa kiat praktis:
– Perhatikan porsinya: Makanlah dalam porsi kecil – sekitar 30g (kira-kira seukuran ibu jari Anda) sudah cukup untuk mendapatkan manfaatnya tanpa menambah kalori.
– Gunakan keju untuk mengganti topping yang kurang sehat: Alih-alih saus krim atau saus berlemak, taburkan keju feta atau parmesan pada salad dan pasta.
– Padukan dengan makanan utuh: Kombinasikan keju dengan sayuran kaya serat atau biji-bijian utuh agar tetap kenyang lebih lama dan menghindari lonjakan gula darah.
– Perhatikan natriumnya: Beberapa keju mengandung banyak garam, yang dapat menyebabkan retensi air. Periksa label dan pilih jenis yang rendah natrium jika memungkinkan.
Pilih kualitas daripada kuantitas: Sedikit keju berkualitas tinggi yang beraroma akan lebih memuaskan daripada banyak keju olahan yang hambar.
Keju tidak perlu disingkirkan dari diet Anda jika Anda sedang mencoba menurunkan berat badan. Kita sekarang tahu bahwa keju – terutama jenis yang tepat dan dalam jumlah yang wajar – dapat menjadi bagian dari diet yang seimbang dan sehat. Ingat saja: kontrol porsi, pilihan kualitas, dan keseimbangan diet secara keseluruhan adalah hal yang benar-benar penting.
Jadi, taburkan sedikit parmesan pada salad atau nikmati sepotong keju ricotta dengan roti panggang pagi Anda tanpa rasa bersalah. (nano)
Facebook Comments