Sukoharjonews.com – Rempah-rempah seperti kayu manis dapat membantu mengatasi refluks asam. Namun, hubungan antara kayu manis dan penyakit asam lambung masih dalam tahap eksplorasi, dan bukti ilmiah yang mendukung penggunaannya masih terbatas.Refluks asam adalah kelainan gastrointestinal umum yang ditandai dengan aliran balik asam lambung ke kerongkongan. Hal ini menyebabkan rasa tidak nyaman dan sensasi terbakar di dada.
Dikutip dari medicalnewstoday, Minggu (15/12/2024), meskipun berbagai obat dapat meringankan gejala, beberapa orang lebih memilih pengobatan alternatif seperti kayu manis. Tanaman ini memiliki berbagai manfaat kesehatan, dan beberapa orang mengklaim dapat meringankan gejala refluks asam.
Belum ada penelitian yang secara spesifik menyatakan bahwa kayu manis dapat berdampak positif atau negatif terhadap gejala naiknya asam lambung.
Namun, sebuah studi tahun 2021 menunjukkan bahwa ini dapat membantu mengatasi dispepsia fungsional. Kondisi yang disebut juga dengan dispepsia non-maag ini ditandai dengan nyeri atau rasa tidak nyaman yang berulang di perut bagian atas. Ini juga menyebabkan kembung, mual, dan rasa kenyang setelah makan sangat sedikit.
Peneliti membandingkan efek kayu manis atau minyak wijen pada 64 peserta yang mengonsumsi kapsul berisi minyak selama 6 minggu. Kedua kelompok melaporkan penurunan gejala muntah, mual, kembung, dan sakit perut yang signifikan di akhir penelitian.
Potensi Manfaat
Meskipun terdapat laporan anekdot mengenai efek kayu manis terhadap kesehatan, manfaat langsungnya untuk mengatasi refluks asam masih belum pasti. Penelitian awal menyoroti beberapa manfaat kesehatan umum.
Misalnya, tinjauan studi tahun 2015 pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa kayu manis dapat menurunkan gula darah. Penelitian lama lainnya pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak kulit kayu manis yang disebut CEppt memiliki khasiat yang dapat mencegah pembentukan zat tertentu di otak yang berperan dalam penyakit Alzheimer.
Karena kedua kelompok memiliki hasil yang serupa, sulit untuk menarik kesimpulan yang kuat dari penelitian mengenai efek kayu manis.
Risiko dan Efek Samping
Kayu manis umumnya aman bila dikonsumsi dalam jumlah yang biasanya digunakan dalam makanan dan masakan. Namun, jika seseorang menggunakannya dalam jumlah yang sangat banyak atau dalam jangka waktu lama, ia dapat mengalami efek samping seperti gangguan pencernaan atau reaksi alergi.
Selain itu, kayu manis cassia mengandung bahan kimia yang disebut kumarin, yang dapat membahayakan hati jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Dalam kebanyakan kasus, mengonsumsi kayu manis cassia tidak menyediakan cukup kumarin untuk menyebabkan masalah yang signifikan.
Para ahli tidak mengetahui apakah penggunaan kayu manis ceylon dalam jumlah lebih banyak daripada yang ditemukan dalam makanan aman selama kehamilan atau saat menyusui. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya membatasi asupannya atau menghindarinya sama sekali.
Rempah-rempah untuk Penyakit Asam Lambung
Jahe dan kunyit dapat membantu mengatasi refluks asam dan meredakan gejala tidak nyaman. Jahe merupakan obat tradisional untuk gejala berbagai masalah pencernaan, termasuk refluks asam, kembung, dan dispepsia.
Penelitian tahun 2010 yang lebih tua menunjukkan bahwa jahe mengurangi tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah, yang mengurangi risiko asam lambung mengalir kembali ke tenggorokan.
Kunyit dapat membantu melindungi sel-sel di kerongkongan dari kerusakan asam lambung yang korosif. Ulasan tahun 2019 menunjukkan bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh sifat anti-inflamasi kurkumin, senyawa dalam kunyit. Jika seseorang sering mengalami naiknya asam lambung, sebaiknya bicarakan dengan dokter dan diskusikan perubahan pola makan.
Ringkasan
Beberapa orang mungkin menemukan bahwa kayu manis membantu mengatasi gejala refluks asam. Namun, dampak langsungnya terhadap kondisi tersebut belum terbukti secara ilmiah.
Meskipun beberapa rempah mungkin dikaitkan dengan manfaat kesehatan, rempah-rempah tersebut tidak boleh menggantikan nasihat atau pengobatan medis.
Jika seseorang mengalami gejala refluks asam yang parah atau terus-menerus, mereka dapat mencari bimbingan dari ahli kesehatan untuk menentukan penyebab utamanya dan mengembangkan rencana penanganan yang tepat. (mg-03/nano)
Tinggalkan Komentar