
Sukoharjonews.com – Dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, Pertamina terus memperkuat pengawasan kualitas dan kuantitas bahan bakar minyak (BBM) dengan melakukan uji coba secara berkelanjutan di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang mereka operasikan di Indonesia. Langkah ini bertujuan memastikan bahwa BBM yang dijual telah sesuai dengan aturan dan spesifikasi yang ditetapkan oleh pemerintah.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengungkapkan hingga 26 Maret 2025, uji kualitas dan tera telah dilakukan di 6.198 SPBU dari total 7.842 SPBU yang dikelola Perusahaan.
“Kami sudah melakukan uji kualitas dan tera sebanyak 6.198 SPBU atau sekitar 79% dari total SPBU yang dioperasikan oleh Pertamina.
“Tidak hanya itu, Pertamina juga melakukan uji sampel BBM untuk memastikan kualitas produk yang dijual kepada masyarakat,” kata Fadjar, dikutip dari laman KabarBUMN, Minggu (30/3/2025).
Pengujian kualitas BBM, termasuk uji Research Octane Number (RON), dilakukan di 349 SPBU yang tersebar di delapan Marketing Operation Region, mencakup wilayah dari Sumatera bagian utara hingga Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Uji RON ini dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) serta laboratorium di Fuel Terminal BBM Pertamina.
Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata RON Pertalite berada di angka 90,4, Pertamax 92,37, Pertamax Green 97,32, dan Pertamax Turbo 98,33.
“Dari keseluruhan sampel yang sudah diuji oleh Lemigas maupun di Integrated Terminal BBM Pertamina, hasilnya sudah on spec, atau sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah,” tambah Fadjar.
Selain uji kualitas, Pertamina juga melakukan pengawasan pada berbagai aspek di SPBU, seperti compliance yang mencakup pengecekan CCTV, validasi QR code, dan nomor polisi kendaraan guna memastikan pembeli BBM subsidi tepat sasaran.
Aspek quality and quantity juga diperiksa dengan uji tera nozzle, pengecekan warna BBM, serta pemeriksaan volume dan densitas bahan bakar. Pertamina turut memastikan aspek layanan (services), mencakup standar pelayanan petugas, fasilitas umum, serta layanan ritel di SPBU.
Selain itu, aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) menjadi perhatian, termasuk ketersediaan alat pemadam api ringan dan imbauan kepada pelanggan untuk mematikan mesin saat pengisian BBM.
“Terakhir adalah aspek ketahanan stok. Jadi kita juga memastikan stok BBM tercukupi, kemudian ada juga notifikasi apabila stok di SPBU mulai menipis,” tambah Fadjar.
Dengan langkah-langkah ini, Pertamina berkomitmen untuk terus menjamin kualitas, kuantitas, dan keamanan BBM yang dijual kepada masyarakat di seluruh Indonesia. (nano)
Facebook Comments