Siap Berhenti Beroperasi Tanggal 24 Februari, Presdir PT RUM Bikin Surat Pernyataan Seperti Ini

Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya membacakan Surat Pernyataan PT RUM, Rabu (21/2).

Sukoharjonews.com (Bendosari) – PT Rayon Utama Makmur (RUM) siap menghentikan produksi sembari menghilangkan limbah bau yang selama ini meresahkan warga. Komitmen tersebut telah dituangkan dalam Surat Pernyataan bermeterai yang ditandatangani Presiden Direktur PT RUM, Pramono.

Pernyataan tersebut dibuat dihadapan Forum Pimpinan Daerah (Forkompinda) Sukoharjo di Ruang Rapat Bupati Sukoharjo, Rabu (21/2). Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya menjelaskan, PT RUM bersedia menghentikan produksi karena belum bisa memenuhi kesepakatan bersama warga yang ditandatangani pada 19 Januari lalu.

Dalam surat pernyataan yang diketahui Frokompinda tersebut, PT RUM akan mulai menghentikan produksi pada tanggal 24 Februari setelah seluruh bahan yang masuk dalam mesin habis. “PT RUM bersedia menghentikan sementara mulai 24 Februari. PT RUM minta waktu dua hari lagi untuk menghabiskan  bahan-bahan yang sudah masuk ke dalam di mesin,” tutur Bupati.

Dijelaskan, selama tidak berproduksi PT RUM akan tetap melakukan penyempurnaan upaya-upaya untuk mengendalikan limbah bau yang selama ini meresahkan warga. Setelah selesai melakukan perbaikan sistem pengendalian limbah bau, PT RUM akan melakukan uji coba.

 

Baca Juga:

Cek Disini, Isi Surat Pernyataan Soal PT RUM Berhenti Beroperasi

Bupati: Kalau Izin Habis, Mau Tidak Mau Toko Modern Harus Tutup

Tidak Perlu Ada Aksi 222 ”Rakyat Menagih Janji”, Ini Alasannya

 

PT RUM akan mengundang Muspida dan pejabat terkait serta perwakilan masyarakat untuk menyaksikan proses ujicoba tersebut. “Apabila dalam uji coba masih menimbulkan bau, PT RUM akan melaksanakan perbaikan mengehentikan operasi sementara kembali,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Presiden Direktur PT RUM, Pramono menyatakan bersedia menghentikan sementara produksi. Hanya saja, pihaknya tidak bisa langsung menghentikan produksi karena masih ada bahan baku di dalam mesin. “Bahan baku yang sudah dicampur di dalam mesin harus dihabiskan terlebih dahulu. Hitungan kami sampai tanggal 24 Februari,” terangnya.

Pramono menambahkan, untuk mengatasi limbah bau tersebut pihaknya akan membuat mesin H2SO4 Recovery. Hanya saja, prosesnya membutuhkan waktu hingga 18 bulan. Karena itu, pihaknya akan memaksimalkan berbagai upaya yang selama ini telah dilakukan.

“Selama mesin H2S04 Recovery belum siap, kami akan memaksimalkan sistem pengabutan untuk menangkap H2S yang terlepas. Peralatan akan kami tambah 3 hingga 4 kali dari yang ada saat ini dan nantinya akan diuji coba. Kalau masih bau, kami hentikan lagi dan benahi lagi sampai nanti bisa mennagkap H2S 80-90 persen,” jelasnya.

Sementara itu, Pramono menjelaskan ada 1.300 karyawan yang bekerja di PT RUM. Menurutnya, meski tidak melakukan produksi, ribuan karyawan tersebut tidak akan di PHK. Mengingat, masih banyak pekerjaan lain yang bisa dilakukan para karyawan selama penghentian produksi sementara itu.

“Soal kesehatan warga kami akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan. Kalau memang sudah dipastikan warga sakit karena dampak PT RUM, biaya akan kami tanggung. Kami akan jemput bola dan kerja sama dengan Pemkab Sukoharjo,” jelasnya. (Sofarudin)

Sofarudin:
Tinggalkan Komentar