Berhati-hatilah, Berikut Masalah yang Sering Muncul Bagi Anda yang Ingin Menikah

Masalah yang sering muncul saat mau menikah.(Foto: Wolipop)

Sukoharjonews.com – Pernikahan tentu menjadi hal yang menggembirakan bagi semua orang. Terutama bagi kedua calon mempelai dan keluarga. Kedua mempelai berjibaku mempersiapkan segala hal yang diperlukan saat pernikahan hingga prosesnya. Tak jarang persiapan – persiapan ini membuat mempelai merasa lelah dan tidak menikmati euforianya. Apalagi mulai banyak tantangan – tantangan yang dihadapi menjelang pernikahan.

Dikutip dari Bride Story, pada Sabtu (23/3/2024), inilah masalah yang sering muncul saat mempersiapkan pernikahan:

1. Beda Keinginan dengan Pasangan
Berbicara tentang konsep pernikahan impian, kedua belah pihak calon pengantin biasanya memiliki selera atau preferensi yang berbeda-beda. Misalnya, Anda mungkin menginginkan pernikahan intim di tepi pantai dengan latar belakang deburan ombak yang romantis, namun pasangan Anda justru jauh lebih menyukai pesta kebun di tengah pepohonan rindang yang menawarkan atmosfer tertutup. Pandangan yang berbeda seperti ini sering kali menimbulkan perdebatan sehingga sulit untuk mencapai kesepakatan. Konflik bisa saja muncul bila keduanya merasa keras kepala untuk mewujudkan visi pernikahan mereka masing-masing tanpa kompromi terlebih dulu. Jika hal ini terjadi, penting untuk memahami perspektif tiap kepala dengan berdiskusi secara terbuka demi mencari solusi yang tepat. Mungkin Anda bisa mencari titik tengahnya dengan menggabungkan elemen-elemen dari kedua visi tersebut. Misalnya saja, Anda dapat memilih lokasi yang lebih privasi di tengah taman rimbun untuk pertukaran sumpah pernikahan, sementara pesta resepsi diadakan di tepi pantai yang lebih casual dan berkesan untuk mewujudkan keinginan kedua belah pihak. Kuncinya adalah dengan saling mendengarkan untuk memahami perspektif masing-masing.

2. Perbedaan Tradisi Keluarga
Anda dan pasangan mungkin datang dari latar belakang budaya yang berbeda, sehingga sering kali merasa kesulitan ketika harus memutuskan apakah akan mengadopsi salah satu tradisi, menggabungkan keduanya, atau bahkan menciptakan sesuatu yang baru. Dalam hal ini, penting untuk melakukan percakapan terbuka dan jujur, tidak hanya dengan pasangan saja, namun juga perlu melibatkan pihak keluarga yang biasanya masih sangat tunduk terhadap warisan budaya. Cobalah untuk tanyakan pendapat mereka, lalu masukkan setiap saran-saran yang baik agar dapat menjadi pertimbangan Anda dan pasangan dalam mengambil keputusan. Anda mungkin tidak harus menyenangkan semua orang, tetapi akan lebih baik bila hari pernikahan Anda bisa menjadi momentum ideal untuk menyatukan dua tradisi keluarga yang berbeda.

3. Permasalahan Dana Pernikahan
Karena posisinya yang sangat krusial, anggaran pernikahan sering kali menjadi masalah utama saat sedang merencanakan pernikahan. Entah itu soal total tagihan, anggaran yang tiba-tiba saja membengkak, hingga menentukan siapa pihak yang harus bertanggung jawab untuk menanggung biayanya. Hal-hal seperti pembengkakkan total tagihan mungkin saja dapat terjadi lantaran calon pengantin sulit menentukan prioritas soal alokasi pengeluaran pernikahan, ditambah kurangnya komunikasi atau ketidaksepahaman mengenai dana sehingga berpotensi menimbulkan masalah di antara pasangan. Sebagai saran, calon pasangan pengantin perlu melakukan duduk bersama dengan melibatkan pihak-pihak lain yang mungkin turut menyumbang anggaran pernikahan Anda. Prioritaskan pengeluaran tertentu dan buatlah kompromi untuk menentukan alokasi anggaran. Jika orang tua atau calon mertua turut berkontribusi, penting untuk membahas dengan mereka mengenai biaya yang mereka tanggung serta sejauh mana keterlibatan mereka dalam proses pengambilan keputusan keuangan. Komunikasi terbuka dapat membantu mencegah potensi konflik terkait anggaran pernikahan.

4. Konflik dengan Calon Mertua
Tidak bisa dipungkiri, perselisihan dengan calon mertua sangat umum terjadi selama proses perencanaan pernikahan. Apalagi bila Anda belum mengetahui dengan pasti bagaimana karakteristik calon mertua saat sedang diajak berdiskusi alot. Anda dan keluarga pasangan mungkin saja memiliki perbedaan pandangan lantaran berasal dari latar belakang budaya dan kebiasaan yang berbeda pula. Keterlibatan yang berlebihan oleh calon mertua dalam upaya mengendalikan aspek-aspek perencanaan pernikahan seperti ini bisa menyebabkan ‘pergesekan’ dengan calon menantu. Alhasil, pasangan akan merasa kurang memiliki kendali dalam proses pengambilan keputusan. Untuk mengatasi masalah ini, ciptakan ruang diskusi terbuka guna berbicara dengan mertua Anda. Jelaskan harapan, pendapat, dan kekhawatiran Anda, seraya memberikan mereka kesempatan untuk berbicara juga. Hindari terlibat dalam konfrontasi yang emosional. Pastikan untuk menjaga selalu emosi Anda dan cobalah untuk tetap tenang selama percakapan berlangsung.(cita septa)

Cita Septa Habibawati:
Tinggalkan Komentar